MANOKWARI, linkpapua.com- Telkomsel membantah menara tempat pengibaran bendera Bintang Kejora di Manokwari dua hari lalu adalah milik mereka. Perusahaan telekomunikasi ini menegaskan bahwa menara hingga perangkat yang terpasang sama sekali tak ada hubungannya dengan Telkomsel.
Aldin Hasyim, General Manager External Corporate Communications Telkomsel
mengungkapkan, sehubungnan dengan adanya informasi dan pemberitaan yang beredar mengenai pengibaran bendera Bintang Kejora di menara pemancar telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) di Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari pada Selasa, 19 Oktober 2021, maka pihaknya menegaskan bahwa menara BTS yang dimaksud adalah bukan milik Telkomsel. Termasuk seluruh perangkat yang terpasang.
“Sebagai badan usaha yang mengedepankan good corporate govenance, Telkomsel dalam menjalankan operasionalnya selalu patuh terhadap peraturan perundangan dan terus menjaga harmonisasi pemanfaatan hadirnya perangkat BTS di daerah tersebut dan senantiasa menjalin koordinasi serta hubungan yang baik dengan masyarakat dan pemerintah setempat,” ujar Aldin.
Sebelumnya sebuah bendera Bintang Kejora ditemukan berkibar di sebuah menara di Kampung Ayambori Susweni Distrik Manokwari. Bendera itu lalu
diturunkan seorang anggota Kodim Manokwari.
Bendera Bintang Kejora itu pertama kali ditemukan warga sekitar. Insiden itu lalu dilaporkan ke kepolisian dan Kodim/1801.
Tanpa menunggu waktu salah satu anggota Kodim 1801/Manokwari tanpa menggunakan alat pengaman langsung naik ke puncak tower. Ia lalu menurunkan bendera tersebut.
Dandim1801/Manokwari, Kolonel Airlangga menyampaikan bahwa respons masyarakat dengan melaporkan adanya bendera Bintang Kejora di atas tower tersebut, menunjukan bahwa masyarakat sangat tidak respek dengan pengibaran bendera Bintang Kejora di wilayahnya.
Ia menyebutkan, pengibaran bendera Bintang Kejora hanya bagian skenario propaganda untuk disebar di medsos.
“Ini masih menggunakan cara cara lama yang memang menjadi kebiasaan kelompok tersebut. Syukur bahwa masyarakat tidak terpengaruh, apalagi mendukung. Terbukti justru masyarakat yang melaporkan adanya pengibaran bendera tersebut,” jelas Airlangga.
Airlangga juga berterima kasih kepada masyarakat yang proaktif melaporkan propaganda itu. Menurutnya, ini adalah wujud penolakan warga. (*/Red)