BINTUNI, linkpapua.com- Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan meresmikan Masjid Akbar Al-Muttaqin Kampung Lama, Teluk Bintuni, Selasa (10/5/2022). Masjid berlantai tiga ini menghabiskan Rp8,6 miliar.
Masjid Akbar dimulai pembangunannya sejak tahun 2012. Masjid berarsitektur Timur Tengah tersebut berukuran 35 kali 35 meter persegi.
“Jadi hari ini sudah terjawab bahwa proses pembangunan masjid ini tidak seperti yang diisukan menelan anggaran sampai Rp20 miliar,” ungkap Panitia Pembangunan Masjid Akbar Al-Muttaqin Alimudin saat menyampaikan laporannya, Selasa (10/5/2022).
Menurut Alimudin, dana Rp8,6 miliar ini diperoleh dari berbagai pihak. Di antaranya dari sumbangan umat Islam dan jemaah serta dari pihak perbankan. Anggarannya juga ditopang oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat serta Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni.
“Di bawah kepemimpinan Bapak Gubernur Dominggus Mandacan dan Bapak Petrus Kasihiw pembangunan bidang keagamaan dapat berjalan sesuai harapan umat beragama” tutur Alimudin yang juga selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Teluk Bintuni
Alimudin mengatakan, masjid ini tak sekadar tempat beribadah. Tapi juga akan menjadi ikon Kabupaten Teluk Bintuni.
“Selain sebagai tempat rumah ibadah Masjid Akbar Al-Muttaqin menjadi salah satu tempat destinasi wisata religi yang dilengkapi dengan fasilitas lainnya,” ujarnya.
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengatakan, sebagai bangsa besar yang memiliki keberagaman keyakinan, selain menjadi salah satu rumah ibadah, melalui masjid juga dilahirkan sebuah peradaban umat manusia.
Pemahaman yang moderat dalam sebuah keyakinan dapat menjadi peran penting untuk mewujudkan sikap toleransi antarumat beragama, sehingga menciptakan kedamaian kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui kesempatan itu Petrus Kasihiw juga memberikan apresiasi kepada seluruh panitia pembangunan yang telah bekerja keras hingga Masjid Akbar Al-Muttaqin dapat berdiri kokoh serta megah.
“Terlalu indah bila kita hidup dengan kedamaian, karena di Bintuni agama kita kenal sebagai agama keluarga. Ini merupakan warisan mutiara yang ditinggalkan para pendahulu kita,” tuturnya.
Lanjut Bupati, sehingga ini kita patut jaga serta merawatnya. Hal ini juga tersirat dalam Al-Quran surat Al-kafirun ayat (6) yang artinya untukmu agamamu dan untukku agamaku.
Gubernur Beri Apresiasi
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengutarakan, toleransi antarumat beragama dapat terjalin dengan sangat baik di Papua Barat. Di Papua Barat semua suku dan agama, hidup berdampingan dengan penuh keberagaman.
“Atas nama pemerintah kami berikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada panitia pembangunan masjid sehingga salah satu rumah ibadah ini dapat difungsikan dengan baik sesuai keperuntukannya,” ucapnya.
Dominggus mengatakan, masjid bukan hanya sebagai tempat rumah ibadah semata, melainkan sebagai pusat semua kegiatan keummatan Islam.
“Maka saya berharap dengan hadirnya salah satu masjid ini dapat memancarkan sinar yang didalamnya terkandung nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan,” imbuhnya. (LP5/red)