MANOKWARI,Linkpapua.com – Pemprov Papua Barat menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman kampus Polbangtan Manokwari, Rabu (16/10/2024). GPM digulirkan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi.
Penjabat Gubernur PB yang diwakili oleh Analisis Fungsional Ahli Utama Papua Barat Eduard Nunaki mengatakan, pemerintah daerah terus mengupayakan mengendalikan angka inflasi dengan menstabilisasi harga pangan. Meski masih tinggi, inflasi di Papua Barat relatif terkendali dengan adanya GPM.
“Kegiatan pasar murah sudah sering dilakukan dan memberi dampak yang baik untuk membantu kestabilan harga pangan di pasar,” ujar Eduard.
Menurutnya, upaya menekan harga bukan hanya untuk kestabilan harga pangan tetapi juga menjamin kualitas dan kandungan gizi yang sehat. Kata Eduard, memenuhi kebutuhan pangan haruslah di sesuaikan dengan kearifan masyarakat lokal.
Eduard menuturkan, peringatan Hari Pangan Sedunia ini merupakan momentum strategis bagi pemangku kepentingan untuk menyatukan persepsi dan bersinergi dalam mengoptimalkan pembangunan ketahanan pangan di masyarakat.
“Pemerintah terus mendukung pembangunan ketahanan pangan di 7 kabupaten Papua Barat dikarenakan pangan merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi untuk kelangsungan hidup,” tuturnya.
Selanjutnya dirinya berharap setelah terpenuhinya kebutuhan pangan perlu juga inovasi dalam menyajikan makanan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) agar terhindar dari stunting. Sebab kata Eduard, stunting sangat erat hubungannya dengan kebutuhan gizi masyarakat.
“Makanan yang sehat dan bergizi tidak harus mahal tetapi kita bisa berkreasi dalam mengolah produk lokal supaya menjadi asupan gizi yang mencukupi,” katanya.
Kabid Ketahanan Pangan Marthen Krey melaporkan bahwa pemerintah terus berjenjang menggulirkan program ketahanan pangan dalam setiap event. Tercatat, GPM sudah dilaksanakan selama 10 kali di tempat berbeda. Sasarannya adalah masyarakat dengan asumsi program ini bisa menjadi solusi menghadapi labilitas harga pangan.
“Selain itu GPM sebagai promosi kepada masyarakat tentang mutu pangan segar dan aman. Selain itu pelaku usaha tani juga makin meningkatkan mutu kualitas dari pertaniannya,” ujar Marthen.
Marthen juga menjelaskan, GPM akan menarik masyarakat untuk berbelanja pangan lokal dibandingkan pangan yang import. Sehingga akan membantu meningkatkan perekonomian bagi petani, pelaku UMKM, pedagang pengumpul maupun pedagang pengecer.
Marthen melaporkan bahwa dalam kegiatan GPM ini turut dihadir oleh kabupaten di Papua Barat dan dalam hal ini masing-masing kabupaten dapat mempromosikan dan menjual hasil dari daerahnya.
“Tercatat bahwa sudah ada perwakilan dari Kabupaten Kaimana, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Manokwari Selatan dan Kabupaten Manokwari,” imbuhnya. (LP14/red)