MANOKWARI,Linkpapua.com – Pj Sekda Papua Barat Jacob Fonataba mengatakan, prevalensi stunting Papua Barat masih di angka 24,58%.
Meski terus menurun, angka ini masih jauh dari target nasional 14%.
“Kondisi stunting ini kita bersyukur karena angkanya terus turun. Sekarang kita berada pada angka 24,58% dan berharap angka ini bisa terus ditekan sampai di bawah 14 %,” kata Jacob seusai apel, Senin (15/7/2024).
Jacob mengemukakan, hasil rapat stunting telah menghasilkan data inventarisasi di semua kabupaten. Tinggal bagaimana saat ini dilakukan intervensi yang lebih efektif.
“Datanya sudah lengkap hanya yang perlu kita berani adalah pekerjaan intervensi karena datanya telah ada,” ujar Jacob.
Jacob menuturkan bahwa hal ini bukan hanya tugas provinsi tetapi peran utama ada di kabupaten untuk melakukan intervensi. Sekaligus mengatur bagaimana program penanganan berjalan dengan baik.
“Contohnya intervensi seperti pemberian susu, melakukan penimbangan anak-anak maupun ibunya untuk memengetahui kondisinya, dan kita intervensi juga untuk ibu hamil, hal itu yang sementara sedang dipersiapkan,” ujar Jacob.
Untuk itu Pemprov akan melakukan intervensi berkelanjutan pada 18 Juli di Sp 7 Kampung Sumber Boga. Lalu pada tanggal 19 di Kampung Abreso Manokwari Selatan dan tanggal 20 di Pegunungan Arfak.
“Tanggal 12 kemarin sudah berlangsung di Kaimana, sehingga 3 lokasi sasaran ini kita berharap dapat menurunkan angka stunting,” harapnya.
Jacob memastikan, intervensi yang dilakukan akan berkelanjutan sampai target di bawah 14 % tercapai. Karsnanya, perlu dukungan dari berbagai pihak agar program ini bisa berjalan.
“Bahkan kita maunya bahwa di papua tidak ada yang terkena stunting, karena program rasional yang kita jalankan program Papua sehat, bagaimana agar orang Papua semua sehat,” tutupnya. (LP14/red)