TELUK BINTUNI,LinkPapua.com– Tim Pengerak PKK Kabupaten Teluk bersama PKK Provinsi Papua Barat melaksanakan sosialisasi di kalangan pelajar dan pemuda gereja di Gedung Serba Guna (GSG), Distrik Bintuni, Jumat (20/10/2023). Sosialisasi ini menyangkut berbagai isu sosial seperti stunting, pembinaan bela negara, edukasi seks dan narkoba.
Ketua PKK Kabupaten Teluk Bintuni Ny Prisca Fricillia Kasihiw mengatakan, kemajuan zaman dan teknologi saat ini sangat memengaruhi kualitas hidup dan perilaku masyarakat. Sehingga menimbulkan ancaman persoalan sosial.
Karena itu, penting untuk membekali generasi muda dengan berbagai pengetahuan, Dikatakan Prisca, kegiatan ini sangat bermanfaat anak-anak di usia dini, di mana dengan adanya kegiatan ini akan memberikan pengetauan bagi pelajar serta muda-mudi.
“Anak anak muda harus paham akan pentingnya kesadaran dalam kehidupan berbangsa, bernegara. Juga untuk menjaga dalam masa muda kita wajib menjaga diri dari berbagi perilaku dan pengaruh – pengaruh negatif. Oleh karena itu saya berhadap agar anak sekolah dan kaum muda-mudi dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik,” harapnya.
“Agar kita semua berperan aktif memberikan edukasi serta Informasi kepada masyarakat, teman-teman kerabatan dan Lingkungan kita masing – masing dengan materi yang dipaparkan mengenai penyuluhan stunting, pembinaan bela negara, edukasi seks, narkoba, peningakatan minat baca dan jangan boros makan,” harap Prisca.
Di tempat yang sama Ketua Tim Pengerak PKK Provinsi Papua Barat Roma Megawanty P Waterpauw mengucapakan terima kasih kepada Ibu ketua Team PKK Teluk Bintuni Ny. Prisca Fricillia Kasihiw yang telah bersama-sama hadir untuk memberikan edukasi kepada anak-anak.
Diakatakan Roma, PPK Provinsi Papua Barat dan Kabupaten ada berdasarakan Peraturan Presiden No. 77 tahun 2012 dan aturan pelaksanaannya berdasarkan Permendagri No. 36 Tahun 2020.
Lebih lanjut Roma mengatakan, PKK sendiri memiliki visi yang ingin dicapai adalah keluarga sehat cerdas berdaya, beriman dan bertakwa menuju Indonesia maju di tahun 2024. Karena pada saat ini terjadi perubahan peradaban menurunnya nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
“Contoh kecil saja tadi sudah terjadi ketika Lagu Indonesia Raya dinyanyikan banyak orang yang berlalu lalang banyak yang sifatnya santai padahal ada aturannya ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya harus bersikap sempurna,” katanya.
Karenanya, perlu untuk penguatan bela negara kepada pelajar dan muda-mudi. Selain itu, Roma juga menyoroti masih tingginya angka perkawinan usia dini yang berefek pada kelahiran stunting atau bayi kurang gizi sehingga perlu dilakukan edukasi seks sejak dini.
“Kenapa ada edukasi seks itu untuk mencegah Pernikahan dini karena Ibu melihat di beberapa Kabupaten contohnya saja di Bintuni sudah banyak yang menikah dini jadi nanti akan di lihat dari sesi kesehatan bukan di lihat sesi maskawin” ucap Roma
Ia juga menyinggung bahaya penyalaguan narkoba.
“Pasti banyak di lingkungan kita yang pake narkoba minimal yang mencium lem kalo dulu namanya Aibon jadi namanya anak Aibon kalo sekarang cium fox jadi namanya anak Fox. Karena Aibon sudah mulai susah. Sehingga materi ini menjadi sangat penting untuk diikuti dengan baik bahaya-bahaya apa saja dan akibat di sebabkan oleh pengunaan Narkoba jadi jangan hanya melihat narkoba yang cangih-cangih yang bentuknya Pil bentuknya bubuk tapi mencium lem pun itu sudah masuk ke kategori penyala gunaan yang adiktif,” katanya.
Kemudian Roma juga menyoroti rendahnya minat baca generasi pelajar dan muda-mudi sekarang. Pemuda lebih banyak menghabiskan waktunya di media sosial.
Karena itu PKK Provinsi Papua Barat dan PKK Teluk Bintuni memandang perlu melakukan pembinaan ini. Kelak diharapkan pelajar bisa menjadi Agent Of Change yang artinya Agen Perubahan.
“Tim penggerak PKK Provinsi Papua Barat bekerja sama dengan pengurus PKK Kabupaten melakukan kengiatan ini untuk mempersiapkan anak negeri berkualitas untuk Kabupaten Bintuni pada khususnya dan pada Provinsi Papua Barat pada umumnya,” pungkas Roma. (LP5/red)