27.7 C
Manokwari
Jumat, Mei 9, 2025
27.7 C
Manokwari
More

    Soal Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Waterpauw Tekankan Satgas dan Kaposko Lebih Selektif

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com—Penjabat gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw menekankan, Satuan Tugas (Satgas) dan Kepala Posko (Ka. Posko) stunting dan kemiskinan ekstrem lebih selektif.

    Penekanan tersebut, ia sampaikan saat memimpin rapat evaluasi intervensi percepatan penurungan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kantor Gubernur Provinsi Papua Barat, Senin (3/7/2023)

    Evaluasi kinerja satgas diperlukan, agar dalam waktu efektif upaya intervensi harus dilakukan sesuai dengan peran dan fungsi sertatanggung jawab.

    “Dari hasil intervensi telah diperoleh nilai positif dan perlu ditingkatkan guna menjawab harapan masyarakat serta menjalankan amanah negara,” ungkapnya.

    Baca juga:  Sejumlah lembaga "Keroyok" Pengembangan Komoditas unggulan Papua Barat

    Selektifitas itu perlu diwujudkan oleh Satgas soal apa saja pointnya, target atau upaya yang akan dicapai.

    “Kemudian, sampai Juli ini sudah berapa anak yang dapat hasil intervensi dengan nilai negatif. Mungkin kemarin berat badan sekian? Sekarang sekian? Kemudian tinggi badan?,” ujar Waterpauw bertanya.

    Kepala Posko dan jajaran, lanjut Waterpauw, harus mengatur rencana kerja secara tepat dan terukur. Hal itu menjadi penting, karena gerakan intervensi yang dilakukan harus dikampanyekan.

    Baca juga:  Pj Gubernur Papua Barat Ikuti Pemakaman Kepala Distrik Kramomongga di Fakfak

    “Kita target 3 bulan. Apa yang harus kita lakukan, rembukan dengan Bupati. Mendorong pembentukkan peraturan bupati di daerah, harus ada olah data mulai dari kampung, distrik atau kelurahan,” jelasnya.

    Gerakan Intervensi yang dilakukan pemerintah provinsi Papua Barat juga telah dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

    Waterpauw menginstruksikan, satgas untuk mendalami delapan (8) aksi konvergensi, yakni meliputi analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk Stunting

    Juga pembentukan Peraturan Bupati (Perbup), pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting dan review kinerja tahunan.

    Baca juga:  Unipa Akan Wisuda 459 Mahasiswa, Termasuk 22 Dokter Umum

    “Saya sudah lapor ke pak Menteri apa yang jadi langkah kita sehubungan dengan penurunan Stunting,” ujarnya.

    Waterpauw menambahkan, tugas pertama satgas adalah menganalisis situasi penurunan stunting dengan menyusun rencana kegiatan.

    “Kemudian, rembuk bersama bagaimana kita melaksanakan dan apa yang harus dibahas disitu. Apakah upaya mama dan bapak angkat efektif tidak? Harus ada toko masyarakat dilibatkan,” tandasnya. (LP9/Red)

    Latest articles

    Polri Tuntaskan Kasus Premanisme Lewat Operasi Serentak Untuk Jamin Keamanan dan...

    0
    JAKARTA, Linkpapua.com– Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mencatat telah menyelesaikan 3.326 perkara selama pelaksanaan Operasi Kepolisian Kewilayahan secara serentak dimulai pada 1 Mei 2025....

    More like this

    Ratusan Kendaraan yang Ditilang semakin Menumpuk, Polisi Minta Warga Ambil Kendaraannya

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Satuan Lalu Lintas Polresta Manokwari mengimbau masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang diamankan...

    Konsultasi Publik RKPD 2026, Wagub Papua Barat Minta Program Prioritas Merata-Tepat Sasaran

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Wakil Gubernur (Wagub) Papua Barat, Mohamad Lakotani, menyampaikan pentingnya pemerataan program...

    Deadline Hari Ini 9 Mei, Honorer Papua Barat Tak Setor Berkas Otomatis Gugur

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Tenaga honorer di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat yang tidak...