MANOKWARI, linkpapua.com- Korban tewas dalam kecelakaan truk di KM 10 perbatasan Manokwari – Pegunungan Arfak bertambah menjadi 18 orang. Para korban hendak menuju ke Manokwari untuk merayakan Paskah.
Mereka adalah warga NTT yang bekerja di sebuah tambang emas. Mereka bertolak dari Distrik Catubouw dan hendak menuju Manokwari. Seluruh korban dinyatakan telah teridentifikasi.
“18 korban meninggal semuanya sudah berhasil diidentifikasi. Yang terdiri dari 16 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka sebeluknya kembali untuk merayakan kegiataan keagamaan (Paskah),” terang Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom.
Menurut Gultom, dari hasil olah TKP, kecelakaan terjadi karena kendaraan over muatan. Truk tersebut membawa sejumlah barang dan juga bermuatan penumpang serta kayu.
“Apalagi kondisi ban belakang truk juga gundul. Akibatnya mengalami rem blong dan menabrak tebing hingga seluruh penumpangnya terhempas dari truk,” ungkapnya dalam pers release Rabu sore di Mapolres Manokwari.
Dijelaskannya, para korban hendak pulang dari Manokwari usai melakukan aktivitas tambang di sana.
“Para korban bekerja di Catubouw hendak ke Manokwari untuk mengikuti acara keagamaan. Total jumlah penumpang 34 orang. Selain menelan korban meninggal, korban lainnya mengalami luka berat dan luka ringan. Sekarang dirawat di beberapa rumah sakit,” tambah dia.
Kata Gultom, hingga Rabu sore truk nahas tersebut masih berada di TKP. Kondisi medan yang sulit membuat proses evakuasi terhambat.
Berdasarkan konfirmasi terakhir siang tadi, para korban akan diterbangkan ke kampung halamannya di Nusa Tenggara Timur, Kamis besok (14/4/2022). (LP3/Red)