26.8 C
Manokwari
Sabtu, Maret 30, 2024
26.8 C
Manokwari
More

    SMSI Aceh Kutuk Ancaman Pembunuhan terhadap Wartawan Rakyat Aceh

    Published on

    ACEH, LinkPapua.com – Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh, Aldin Nainggolan, mengutuk pengancaman yang dilakukan oknum pengawas proyek Pasar Rejewali, Aceh Tengah, Provinsi Aceh, berinisial AM dan rekannya berinisial RAG.

    Menurutnya, tindakan AM yang mengancam akan membunuh Jurnalisa, wartawan harian Rakyat Aceh/Kabargayo, sekaligus Ketua SMSI Aceh Tengah-Bener Meriah, melanggar hukum dan mengancam kebebasan pers di Indonesia.

    Aldin mengatakan, upaya pengancaman akan membunuh Jurnalisa sembari mendatangi kediaman sang wartawan merupakan bentuk ancaman nyata. Bukan saja dapat diduga hendak menekan pewarta, tetapi sekaligus ingin memberikan tekanan psikologis terhadap keluarga Jurnalisa.

    Baca juga:  Sebelum Gantung Diri, Ratna Tenggelamkan 2 Anaknya yang Masih Balita

    Menurut Aldin, ada dua hal yang telah dilanggar pelaku yang mengancam Jurnalisa. Pertama, mengancam akan membunuh. AM telah melanggar Pasal 368 ayat 1 KUHP dan perbuatan tidak menyenangkan Pasal 355 KUHP.

    Pasal itu lengkapnya berbunyi, “Barang siapa melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan, atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tidak menyenangkan, atau memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain.”

    Kedua, telah mencoba merampas kebebasan pers. Dengan serta-merta AM telah melanggar UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Sesuai dengan mandatnya, salah satu fungsi wartawan yaitu mengawasi pembangunan.

    Baca juga:  Sasar Pengguna Knalpot Brong, Polresta Manokwari Gandeng POM TNI

    Aldin mengungkapkan, jika AM merasa dirugikan oleh pemberitaan yang diterbitkan oleh dunia media terkait proyek yang sedang dia awasi, seharusnya dapat meminta hak jawab.

    Konon lagi Jurnalisa menurut keterangannya kepada penegak hukum, telah mencoba menghubungi yang bersangkutan sebagai bentuk konfirmasi sebelum berita dikirim ke redaksi. Akan tetapi, AM tidak menggubris. Maka AM makin meyakinkan telah bertindak sewenang-wenang.

    Tindakan kesewenang-wenangan tersebut telah menyalahi aturan karena yang ia awasi merupakan proyek yang dibiayai dengan anggaran negara.

    Baca juga:  Webinar HPN, Kementerian ATR/BPN Sosialisasikan Arah Kebijakan Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja

    Oleh karena itu, SMSI Aceh mendesak penegak hukum mengusut tuntas peristiwa pengancaman pembunuhan tersebut. AM harus mendapatkan hukum atas perbuatannya yang telah berupaya melakukan peruntukkan kemerdekaan pers, dan mengancam keselamatan jiwa manusia.

    “Ancaman seperti ini tidak bisa dibiarkan dan aparat hukum harus menindak tegas. Sebab, bila dibiarkan berlalu begitu saja, maka kasus kasus serupa yang mengancam kebebasan pers akan terulang kembali,” kata Aldin juga Kepala Perwakilan Waspada di Aceh tersebut. (*/Red)

    Latest articles

    Kepolisian Kembali Membuka Penerimaan Taruna Akpol T.A. 2024 

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com-Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat Kombes Pol. Ongky Isgunawan,S.I.K. mengatakan pendaftaran anggota Polri terpadu telah dibuka melalui situs resmi https://penerimaan.polri.go.id mulai...

    MUI Papua Barat Keluarkan Imbauan Untuk LDII

    More like this

    KPA dan Kabag Keuangan DPRD Bintuni Ditetapkan Tersangka, Langsung Ditahan

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Teluk Bintuni menetapkan dua tersangka dalam kasus...

    Tiga Terdakwa Skandal Korupsi Hibah KONI Papua Barat Divonis Berbeda

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Majelis hakim Pengadilan Tipikor menjatuhkan vonis terhadap tiga terdakwa kasus korupsi dan...

    Sidang Praperadilan Kasus Dana TPP Disnakertrans PB Ditunda, PH Tersangka Sesalkan Kajati

    MANOKWARI, linkpapua.com- Tersangka kasus dugaan korupsi dana TPP Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Papua...