MANOKWARI, Linkpapua.com- SKK Migas Perwakilan Papua – Maluku melakukan silaturahmi lintas komponen, Rabu (30/3/2022). Silaturahmi melibatkan operator wilayah kerja migas, Pemprov Papua Barat dan kabupaten penghasil migas.
Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu Subagyo mengatakan, industri hulu migas sempat terkendala karena pandemi Covid-19. Namun berkat kebijakan pemerintah, hulu migas bisa berjalan dengan baik.
Selain itu, kata Subagyo, terbentuknya Perdasus Nomor 3 Tahun 2019 tentang Pembagian Hasil Migas memberi efek positif terhadap keberlanjutan industri migas. Bagi hasil ini telah ikut memberi andil bagi daerah penghasil migas.
“Daerah penghasil Kabupaten Bintuni mendapatkan bagian 40 persen, Kabupaten Sorong 40 persen, Provinsi Papua Barat 30 persen dan yang 10 persen dibagi ke kabupaten/kota di Papua Barat,” jelasnya.
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengatakan, sebagai daerah penghasil migas, pihaknya bekerja keras agar program nasional hulu migas bisa berjalan.
“Itu menjadi tugas pemerintah daerah. Selain itu juga mengajak masyarakat untuk menerima sektor migas dan masyarakat bisa mendapatkan dari hasil operasional migas,” tuturnya.
Kata dia, produksi gas berjalan dengan baik karena sekarang ada train tiga yang sedikit lagi akan beroperasi.
“Kegiatan migas di Bintuni harus berjalan sehingga kita harus bekerja keras meski ada beberapa persoalan,” paparnya.
Sementara, Gubernur Papua Barat melalui Asisten III Setda Papua Barat Reymond R. H Yap mengatakan, kehadiran hulu migas dirasakan secara langsung oleh masyarakat yakni dari dana bagi hasil.
“Keberlangsungan hulu migas diharapkan bagi daerah penghasil untuk melakukan kolaborasi dan membawa dampak positif bagi daerah,” paparnya.
Dikatakan Raymond, dengan kondisi yang semakin membaik saat ini mendorong SKK Migas bersama rekanan bisa meningkatkan kinerja dan meningkatkan investasi. Menurutnya, silaturahmi merupakan awal yang baik dan salah satu peluang untuk berkolaborasi dengan hulu migas dalam meningkatkan kesejahteran masyarakat.(LP9/Red)