MANOKWARI, linkpapua.com – Gelombang pasang yang menerjang jalan utama trans-Papua Barat di kawasan Maruni, Distrik Manokwari Selatan Kabupaten Manokwari, Selasa malam berdampak cukup parah. Selain menyebabkan jebolnya tanggul, ombak juga membawa material lumpur yang menutupi permukaan jalan.
Warga kampung Maruni sejak Rabu (22/2/2023) pagi berjibaku membersihkan sisa material yang berserakan di jalan. Warga kemudian dibantu pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua Barat.
Kepala Dinas PUPR Papua Barat, Yohanis Momot ditemui di lokasi mengaku bahwa kondisi ini memang sangat parah. Pihaknya harus kerja ekstra agar bisa mengevakuasi material secepatnya.
“Ia air rob naik di jalan trans-Papua Barat di pantai Maruni ini, kami dari PU Papua barat melakukan langkah cepat, paling tidak membersihkan badan jalan dari material pasir dan kerikil dan membuat jalan alternatif,” kata Yohanis, Rabu (22/2/2023).
Dia mengatakan, ini bukan kejadian pertama. Menurut Yohanis, setiap terjadi pasang, ombas menghempas hingga ke jalan utama dan menyisakan material cukup tebal.
“Jalan alternatif yang kita buat sekitar sepuluh meter ke darat di samping danau Kabore ini supaya kalau air pasang nanti tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan,” ucapnya.
Mengenai pemecah gelombang yang saat ini nampak sebagian tertanam di pantai Maruni, Momot mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai BWS Papua Barat.
“Iya memang talud ini pihak BWS sudah buat dan kita juga buat di sebelah sana, tetapi terjangan ombak sangat keras sehingga baru kotak ini sebagian hanyut dan tertanam pasir. Mudah-mudahan kita dengan teman-teman BWS ambil langkah cepat menambah batu kotak agar mencegah terjangan ombak,” katanya.
Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kokrosono mengatakan, saat ini telah dialihkan arus lalu lintas di kawasan itu ke jalan alternatif.
“Tadi setelah saya dan Kadis PU cek belum mumpuni, sementara pengaturan arus lalu lintas di lokasi karena jalan alternatif untuk pengalihan,” kata Dirlantas Polda Papua Barat. (LP2/red)