FAKFAK, linkpapua.com- Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere bersilaturahmi dengan jajaran Pemkab Fakfak dalam lawatannya, Sabtu 11/11.
Silaturahmi turut dihadiri Alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kabupaten FakFak.
Di kesempatan itu, Ali Baham bercerita tentang karier panjangnya di pemerintahan. Ia juga menyuntik banyak motivasi kepada alumni IPDN agar menjaga etos kerja dan integritas sebagai abdi negara.
Ali Baham mengatakan, bukanlah kepintaran semata yang membawa seseorang pada sebuah keberhasilan. Melainkan bagaimana memenangkan perlombaan dengan strategi yang baik.
“Saya berdiri di sini bukan karena pintar, tapi karena strategi. Ternyata bukan pintar, tapi harus berani sabar, tidak boleh ikut banyak orang. Kalau berani diajak sama orang, coba lihat dulu. Saya tidak pernah bermimpi menjadi penjabat gubernur, tapi ini adalah jabatan yang diberikan oleh negara,” ungkapnya.
Sabagai senior yang penah jatuh bangun dalam menitih karier di pemerintahan, Ali memotivasi para alumni untuk tetap memiliki etos kerja, loyalitas dan dedikasi yang tinggi. Hal ini menurutnya, bahwa bekerja dengan menanamkan prinsip tersebut dengan sendirinya akan membawa pada karier yang cemerlang.
“Jadi adik-adik sekalian, khususnya para alumni, kerja dengan baik, catatan-catatan itu pastinya dinilai. Bekerja saja dengan baik, loyalitas tetap dijaga, kita yakini, bahwa di akhir cerita akan membenarkan kita,” jelas Ali Baham.
“Saya bicara ini untuk memberikan motivasi kepada kita. Bagaimana meraih sukses dan bahagia itu. Ketika kita berusaha mencari terus-menerus. Tentunya tugas ini bukan untuk gagah-gagahan, tapi ini adalah tugas dan amanat. Yang terutama adalah keamanan dan ketahanan negara, tidak boleh ada penyerangan, masyarakat harus hidup aman dan ada ketertiban,” tambahnya.
Ali lalu berbicara soal program prioritas negara saat ini. Pemerinrah kata dia diberi amanah untuk menangani stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi.
“Sekarang ini kita dihadapkan dengan stunting. Ini adalah akibat, kita harus ke belakang akarnya apa. Soal inflasi, berhubungan dengan produksi dan daya beli. Oleh karena itu mari kita sama-sama merumuskan. Kebiasaan soal makan itu, minsetnya harus diubah,” paparnya.
Kemudian Ali Baham juga menyinggung soal angka anak putus sekolah. Menurutnya, angka putus sekolah itu antara lain karena keterbatasan ekonomi.
Karenanya, pemerintah mendorong kemajuan ekonomi rakyat agar pendidikan bisa dirasakan merata. Dan ini kata Ali, menjadi tanggung jawab bersama. (Rls/red)