RAJA AMPAT, LinkPapua.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Raja Ampat, Yusuf Salim, mengklarifikasi polemik seputar bantuan medis untuk balita OM yang lahir tanpa anus.
Yusuf membantah adanya niat untuk menolak membantu pasien dan menegaskan bahwa keterlambatan informasi yang menyebabkan kesalahpahaman dalam penanganan kasus ini.
“Semua karena keterlambatan informasi dari bawahan kami ke kami. Apa yang saya sampaikan di media beberapa waktu lalu, sesuai info dari bawah, tetapi tidak ada niat sedikit pun untuk tidak membantu pasien OM,” ujarnya, Sabtu (28/10/2023).
Yusuf menjelaskan pihaknya telah mengambil tindakan setelah mendapat informasi tersebut. Ia menyatakan koordinasi telah dilakukan dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Raja Ampat untuk mengevaluasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada pasien OM.
“Saya telah memerintahkan Kabag Kesra untuk segera mengambil langkah-langkah membantu balita OM dan ini adalah komitmen saya. Balita OM adalah bagian dari masyarakat Matbat, dan saya pun adalah bagian dari Matbat karena pada 2003 saya menjabat sebagai Camat di Misool dan masyarakat Matbat mengangkat saya sebagai anak adat,” bebernya.
Ia menekankan tidak ada penolakan atau penolakan proposal dari orang tua OM dalam hal ini. Ia menegaskan kembali bahwa segala kesalahpahaman semata-mata disebabkan keterlambatan informasi.
Yusuf berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada balita OM dan keluarganya dalam upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatannya. (LP10/Red)