BINTUNI, Linkpapua.com – Dulu, Royal Sitohang bukanlah siswa menonjol di sekolah. Namun dengan kegigihan, ia sukses meniti karier sebagai jaksa. Bagaimana kisahnya?
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Teluk Bintuni Royal Sitohang lahir di Palipi wilayah pinggiran Danau Toba Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, 7 Juli 1983. Ayahnya hanya seorang petani biasa.
Di usia 4 tahun ia pindah domisili di daerah Pegunungan Pardomuan. Di sanalah Royal mengenyam pendidikan formalnya mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama. Ia tamat SMP tahun 1999.
Royal lalu melanjutkan pendidikan si Sekolah Menengah Kejuruan (SMEA) Yayasan Bukit Cahaya Sidikalang di wilayah Kabupaten Dairi kala itu. Kemudian ia kembali pindah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Raja Jayapura di tahun 2002 hingga tamat.
Bagi Royal berpetualang pindah dari sekolah satu ke sekolah lainnya, bukan tanpa alasan. Semua itu ia tempuh guna menggapai cita-cita di masa depan.
Di masa remaja hingga beranjak dewasa Royal tinggal bersama Jhon Walingson Purba, seorang pejabat kejaksaan. Jhon kala itu menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Di Sidikalang.
Saat Jhon pindah tugas ke Jayapura (Irian Jaya), Royal turut diboyong. Di sana Jhon Walingson menjabat sebagai pengawas.
Tahun 2002 Royal Sitohang yang masih remaja sempat menimba ilmu di STIH Umel Mandiri Jayapura, ibu kota Provinsi Papua saat ini. Di tahun yang sama, ia juga ikut seleksi calon anggota Polri. Sayangnya ia gagal.
Setelah itu ia mendaftar di Kejaksaan Negeri Papua sebagai abdi negara. Di situlah nasib membawanya menjejak masa depan. Ia dinyatakan lulus.
“Saya sejak kecil punya cita-cita ingin menjadi polisi, namun Tuhan berkehendak lain. Dan saya sadar manusia hanya berencana Tuhanlah yang menentukan,” ucap anak ketiga dari 11 bersaudara ini.
Diakui Royal sejak di bangku sekolah Ia termasuk siswa yang kurang cerdas dibandingkan dengan rekan sekelas lainnya. Prestasinya tak pernah menonjol.
Tapi ada satu hal yang dimiliki Royal. Semangat dan tekad yang gigih.
Sejak kecil ia memang ditempa oleh keadaan. Besar dari sederhana, ayahnya mengajarkan Royal kedisiplinan.
“Ayah saya itu disiplin. Dari kecil saya dididik jadi disiplin. Dan didikan beliau itu yang membawa saya bisa meniti karier sebagai jaksa,” terang Royal.
Jejak Karier di Kejaksaan
Di tahun 2014 Royal Sitohang mengikuti diklat PPJ (pendidikan dan pelatihan Jaksa) selama 6 bulan di Jakarta dan dinobatkan sebagai jaksa fungsional. Ia kemudian meniti karier selaku Ajun Jaksa yang ditempatkan di Kejaksaan Negeri Kabupaten Nabire pada 11 Agustus 2014.
Dengan berjalannya waktu di tahun 2016 Royal Sitohang naik kepangkatan atau golongan dari IIIb ke IIIc. Kemudian di bulan Maret 2018, ia diangkat menjadi Kepala Seksi Intelejen di Kejaksaan Negeri Teluk Bintuni. yang saat itu Kejaksaan Negeri Teluk Bintuni baru saja dibuka.
“Pada waktu itu kami Kejaksaan Bintuni masih berkantor dengan menyewa sebuah ruko di wilayah Kelurahan Bintuni Timur sebelum adanya gedung Kejaksaan Bintuni,” terang Royal.
Tahun 2022 Royal Sitohang mendapat mutasi kembali ke tempat tugas yang lama di Kabupaten Nabire. Ia diangkat sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum).
Pada tahun 2010 silam, tepatnya di usia ke 28 tahun, Royal Sitohang melepas status lajangnya dengan menikahi Komang Triastusti, Dayu asal Bali dan kini telah dikaruniai dua orang anak.
Royal mengaku menjalani karier dengan sederhana. Tanpa mengeluh dan banyak bersyukur. (LP5/Red)