MANOKWARI, linkpapua.com- Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat Yomima Sorik menyerap aspirasi dalam reses di Kampung Marsi dan Morano, Distrik Kaimana Kota, Rabu (6/12/2023). Yomima menjanjikan dua program prioritas bagi perempuan Papua di Kaimana.
“Ini merupakan reses pertama dan perjalanan yang pertama turun ke Masyarakat adat sejak saya dilantik. Kami akan menyerap semua aspirasi untuk diteruskan ke pemprov bahkan pemerintah pusat,” terang Yemima saat bertemu warga.
Yemima menyebut, perempuan asli Papua dalam keseharian tidak hanya sebagai Ibu rumah tangga. Melainkan juga menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.
“Perempuan Papua saat ini yang mereka lakukan sebagai pedagang, turun ke laut mencari ikan, petani bahkan sebagai peternak. Mereka adalah sosok sosok pejuang keluarga,” ucapnya.
Karena itu, harus ada program yang bisa mengangkat harkat mereka. Baik secara ekonomi maupun dalam kehidupan sosial.
Yemima menyebut, terdapat dua model pemberdayaan perempuan Papua yang bisa dilakukan ke depan. Pertama kata dia, pemberdayaan melalui pemberian modal usaha.
“Ini menjadi solusi penting. Dengan menyalurkan modal usaha kepada perempuan Papua, mereka akan semaikin mandiri dan bisa mengangkat harkat ekonominya,” jelasnya.
Kemudian model kedua melalui pelatihan industri rumah tangga (home industri) dalam kerangka pengembangan model peningkatan produktivitas ekonomi perempuan Papua (PPEP). Skema ini juga efektif dalam memberi skill kepada perempuan sehingga mereka bisa berwirausaha secara mandiri.
Seperti diketahui, Yomima adalah perempuan pertama asal Suku Mairasi di pedalaman Kaimana yang menjadi anggota MRPB. Ia dilantik oleh Wakil Menteri Dalam Negeri sebagai Anggota MRP dari Pokja Perempuan.
Pemaparan Yomima soal dua skema pemberdayaan perempuan disambut antusias masyarakat setempat. Hanya saja, mereka juga mengusulkan beberapa hal yang tak kalah pentingnya.
Di antaranya masalah pertanian, peternakan hingga usulan menyertakan modal usaha kecil dan menengah.
“Kami ingin membuka usaha bengkel tapi kami tidak punya modal, Ibu tolong bawakan aspirasi kami ke pemerintah agar kami dapat bantuan,” ucap Yusup, Pemuda Kampung Marsi kepada Yomima.
Lami Usa, warga lainya mengusulkan bantuan speed boat untuk usaha transportasi laut di kampungnya.
“Ibu kami ingin membuka usaha transportasi laut tetapi mengalami kendala tidak punya modal untuk beli peralatan. Kami harap ini bisa diperjuangkan,” katanya. (LP2/red)