27.6 C
Manokwari
Sabtu, Januari 25, 2025
27.6 C
Manokwari
More

    Rakor Bahas Pemalangan Bandara Steenkool, Bupati Teluk Bintuni: Saya Harap Dicabut!

    Published on

    BINTUNI, Linkpapua.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama tim, Kamis (28/7/2022), membahas pemalangan pemilik hak ulayat Bandara Steenkool (Bandara Bintuni). Rapat dipimpin langsung Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, didampingi Wakil Bupati, Matret Kokop.

    Rakor yang juga dihadiri Kepala Bandara Steenkool, Kabid Perhubungan Laut dan Udara Dishub Teluk Bintuni, Kepala BIN, dan Kapolsek Bintuni ini untuk mencari solusi menjawab kebutuhan masyarakat.

    “Dalam rapat kami mendengarkan presentasi dari tim kerja yang sudah dibentuk dengan SK Bupati Teluk Bintuni dan selama ini sudah melakukan peninjauan ke lokasi mengumpulkan segala dokumen-dokumen,” ucap Petrus.

    Baca juga:  Direktur YLBH Minta Bupati Bintuni Turunkan Akuntan Publik Teliti Perusda BMM

    Petrus mengungkapkan pihaknya sudah mendapatkan dokumen atas status Bandara Steenkool. Pertemuan ini, kata dia, penting untuk memastikan apakah tanah bandara berstatus milik negara atau pemilik hak ulayat. Pemkab Teluk Bintuni rencananya akan mengundang pemilik hak ulayat, yakni marga Yettu, pada 1 Agustus nanti untuk melakukan pertemuan bersama unsur terkait.

    “Pemerintah sangat menghargai masyarakat adat, pemerintah tidak pernah mengabaikan hak-hak adat, namun saya berharap kepada masyarakat adat untuk memahami kondisi saat ini. Saya berharap agar palang yang ada di bandara saat ini dicabut atau dilepas supaya ekonomi bisa jalan, aktivitas transportasi penumpang dapat berjalan kembali. Kita saat ini sedang melakukan tahapan negosiasi apa yang menjadi hak dari masyarakat adat atau pemilik hak ulayat itu,” beber Petrus.

    Baca juga:  Berkebun di Akhir Pekan, Bupati Bintuni Ajak Masyarakat Perkuat Pangan Lokal

    Pemerintah daerah, lanjutnya, akan membawa hal ini ke dalam regulasi hukum yang pada muaranya tiba pada satu keputusan, tanah bagian mana yang harus diselesaikan pemerintah daerah dan Kementerian Perhubungan.

    “Saya selaku kepala daerah, sebagai orang tua, meminta agar segala sesuatunya dilakukan dengan cara diskusi. Kita jangan melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan karena itu dapat merugikan kita semua,” ucap Petrus.

    Baca juga:  Pemkab Teluk Bintuni Serahkan Dana Operasional Rp1,33 Miliar untuk 13 Lembaga Keagamaan

    Dirinya juga berterima kasih kepada tim yang telah bertugas memverikasi data, validasi data, dan mencari bukti-bukti sehingga pemerintah sudah mempunyai beberapa bukti.

    “Nanti pada saat pertemuan kami akan paparkan bukti-bukti yang sudah dimiliki oleh pemda. Lalu kita akan lakukan negosiasi dengan masyarakat. Nanti titik temunya akan kita cari sama-sama dan mencari waktu untuk menyediakan dana. Yang penting kita sepakat dulu,” ujar Petrus. (LP2/Red)

    Latest articles

    Pidar Minta Kejati Usut Aktor Utama Kasus Korupsi Mogoy Mardey di...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Pilar Demokrasi (Pidar) mendesak Kejaksaan Tinggi Papua Barat membongkar aktor utama di balik kasus korupsi pembangunan jalan Mogoy Mardey di Teluk Bintuni. Pidar...

    More like this

    Pidar Minta Kejati Usut Aktor Utama Kasus Korupsi Mogoy Mardey di Teluk Bintuni

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Pilar Demokrasi (Pidar) mendesak Kejaksaan Tinggi Papua Barat membongkar aktor utama di...

    299 CPNS Teluk Bintuni Terima SK, Matret: Harus Produktif, Jaga Etos Kerja

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- Sebanyak 299 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Teluk Bintuni menerima...

    ASN jadi Tersangka Baru Korupsi Mogoy Mardey, Blak-blakan Serahkan Rp5 M

    MANOKWARI, linkpapua.com- AYM, seorang aparatur sipil negara (ASN) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan...