MANOKWARI, LinkPapua.com – Meski digulirkan sebagai program prioritas nasional, program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menyentuh kampung-kampung di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Anggota DPRK Manokwari, Trisep Kambuaya, mengungkap belum meratanya implementasi program ini, yang sejauh ini masih terfokus di wilayah perkotaan.
Hal ini disampaikan Trisep dalam kegiatan sosialisasi MBG yang berlangsung di Asrama Mahasiswa Sorong, Distrik Amban, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, beberapa waktu lalu. Dia mengapresiasi langkah pemerintah pusat, tetapi mengingatkan agar pelaksanaan program tidak hanya menyasar kota.
“Masih banyak sekolah yang belum merasakan manfaat program ini. Pemerintah harus hadir juga di kampung-kampung, bukan hanya di kota,” ujarnya.

Dia mendorong agar Distrik Amban dan sekitarnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat, mengingat letaknya yang strategis dan potensinya sebagai pusat distribusi program MBG untuk wilayah Manokwari dan sekitarnya.
Menurut Trisep, pemerataan program sangat penting untuk menjamin keadilan akses gizi bagi seluruh anak, tanpa terkecuali, termasuk di daerah tertinggal dan pelosok.
Diberitakan sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar pembagian makanan, melainkan investasi strategis untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Menurut Obet, program MBG merupakan bagian dari komitmen nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan anak-anak di seluruh pelosok Indonesia, termasuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), mendapatkan akses gizi yang layak.
“Bicara soal masa depan bangsa, kita tidak bisa lepas dari gizi anak-anak. Ini bukan hanya soal makanan gratis, tapi soal mencerdaskan generasi penerus,” katanya.
Dia juga menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada efektivitas pengelolaan anggaran, khususnya untuk sektor pendidikan dan kesehatan.
Kegiatan sosialisasi di Manokwari ini disambut antusias mahasiswa dan masyarakat, mencerminkan mulai terbukanya dukungan publik terhadap program MBG yang sebelumnya sempat memicu perdebatan. (*/red)



