MANOKWARI, LinkPapua.com – Sejarah baru tercipta di dunia pendidikan Papua. Prof Roberth KR Hammar resmi dikukuhkan sebagai guru besar bidang hukum agraria, menjadi guru besar pertama yang lahir dari kampus swasta di tanah Papua, Universitas Caritas Indonesia (UNCRI).
Pengukuhan Prof Roberth Hammar dilakukan dalam rapat senat terbuka yang digelar di Aula Utama Universitas Papua, Sabtu (26/5/2025), dan dipimpin langsung Kepala LLDIKTI Wilayah XIV Papua, Suriel S Mofu.

Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, menilai pencapaian ini memiliki makna strategis dan menjadi tonggak sejarah dunia akademik di Papua. Dia mengatakan, kehadiran guru besar hukum agraria ini merupakan momentum penting untuk memperkuat ilmu hukum pertanahan yang relevan dengan kondisi sosial masyarakat Papua.
“Sesuai dengan kondisi di tanah Papua, ini adalah kontribusi penting bagi upaya bersama dalam memperjuangkan keadilan keberlanjutan dan pengakuan atas hak-hak masyarakat hukum adat di bidang pertanahan,” ujarnya.
Dia menekankan bahwa bagi masyarakat Papua, tanah bukan sekadar aset ekonomi, melainkan identitas kehidupan dan spiritualitas. Karena itu, lahirnya seorang guru besar hukum agraria dari Papua menjadi jawaban atas kebutuhan strategis membangun sistem agraria yang adil dan berpihak pada masyarakat adat.
Lebih jauh, Lakotani menyebut pengukuhan ini sebagai bukti nyata bahwa UNCRI mampu melahirkan akademisi berkualitas dari kampus swasta. Dia juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat untuk terus mendukung riset, pendidikan, dan pengabdian masyarakat di bidang hukum, termasuk percepatan pengakuan dan pendaftaran tanah adat melalui sistem digital berbasis partisipasi masyarakat adat.
“Menyediakan ruang yang berkelanjutan untuk masyarakat adat. Saya juga mengajak semua elemen bangsa baik akademisi birokrat tokoh adat dan juga masyarakat sipil untuk bergandengan tangan membangun sistem agraria yang berpihak kepada rakyat dan menjunjung tinggi masyarakat adat,” katanya.
Sementara itu, Prof Roberth Hammar menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan berbagai pihak hingga dirinya berhasil meraih gelar guru besar. Dia menyebut perjalanan panjangnya tidak lepas dari dukungan keluarga, rekan akademisi, dan semua pihak yang mendukung.
“Kepada Tuhan dengan mengucap syukur saya bisa memperoleh guru besar, kepada keluarga, rekan-rekan akademisi, serta pihak-pihak yang telah membantu saya ucapan terima kasih,” ucapnya.
Dia menambahkan pencapaiannya membuka jalan bagi lahirnya lebih banyak guru besar dari Papua, khususnya dari perguruan tinggi swasta. Dia ingin membuktikan bahwa kualitas pendidikan di Papua tidak kalah dengan daerah lain.
“Kita buktikan kepada dunia bahwa kualitas pendidikan di Papua tidak kalah dengan yang ada di luaran sana. Orang Papua tidak perlu menempuh pendidikan jauh-jauh ke luar daerah lagi,” tuturnya. (LP2/red)




