26.7 C
Manokwari
Kamis, Oktober 10, 2024
26.7 C
Manokwari
More

    Produksi Beras Papua Barat Turun Jadi 14,40 Ribu Ton, Manokwari-Fakfak Meningkat

    Published on

    MANOKWARI,Linkpapua.com – Produksi beras Provinsi Papua Barat pada tahun 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 14,40 ribu ton. Angka ini turun 1,78 ribu ton dibanding tahun sebelumnya.

    “Ada penurunan sekitar 11,00 persen dibandingkan produksi beras di tahun 2021 yang mencapai 16,18 ribu ton,” jelas Kepala Badan PS Papua Barat Maridje Pattiwaellapia, Rabu (1/3/2023).

    Disebutkan Maridje, pada 2022, luas panen padi mencapai MB sekitar 5,46 ribu hektare dengan
    produksi sebesar 23,96 ribu ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 mencapai 14,40 ribu ton.

    Dia menjelaskan, Luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar 5,46 ribu hektare. Ini mengalami penurunan sebanyak 0,95 ribu hektare atau 14,88 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 6,41 ribu hektare.

    Baca juga:  Wapres Ma’ruf dan Istri Olahraga Bersama di Kompleks Kodam XVIII/Kasuari

    “Produksi padi pada 2022 yaitu sebesar 23,96 ribu ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 2,96 ribu ton atau 11,00 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 26,93 ribu ton GKG,” katanya.

    Produksi padi tertinggi pada 2022 kata dia, terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 5,68 ribu ton GKG. Sementara produksi terendah terjadi pada bulan Juli, yaitu sekitar 0,09 ribu ton GKG.

    Pada Januari 2023, produksi padi diperkirakan sebesar 1,61 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2023 mencapai 5,68 ribu ton GKG.

    Baca juga:  Alokasi Anggaran, DPR Minta Dinkes-RSUD Papua Barat Dapat Perhatian Khusus

    “Sehingga total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan
    mencapai 7,29 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 2,63 ribu ton GKG (26,54 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 9,93 ribu ton GKG,” jelas Maridje.

    Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2022 terjadi di dua wilayah potensi penghasil padi yakni Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Sorong.

    Di sisi lain, dua kabupaten/kota mengalami kenaikan produksi padi yang cukup besar, misalnya Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Fakfak.
    Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2022 adalah Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, dan Kabupaten Sorong.

    Baca juga:  Wagub Lakotani Minta Kepala Daerah Mulai Terapkan SIPD

    Sementara itu, kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Fakfak, dan Kabupaten Teluk Wondama.
    Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2023, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2023 adalah Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, dan Kabupaten Raja Ampat.

    Sementara itu, kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Fakfak. (LP9/Red)

    Latest articles

    Yacob Fonataba Paparkan Dampak Stunting di Masa Depan: Generasi Bakal tak...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com - Dinas Kesehatan Papua Barat menggelar rapat evaluasi membahas pembentukan evaluasi jejaring skrining layak hamil ANC dan stunting di Swiss-belhotel Manokwari, Rabu...

    More like this

    Yacob Fonataba Paparkan Dampak Stunting di Masa Depan: Generasi Bakal tak Produktif 

    MANOKWARI, Linkpapua.com - Dinas Kesehatan Papua Barat menggelar rapat evaluasi membahas pembentukan evaluasi jejaring...

    BNPT Sebut Sosmed Rawan Penyebaran Radikalisme

    MANOKWARI, Linkpapua.com - M Unggul Abdul Fatah, ketua tim pengelolaan kinerja Badan Nasional Pencegahan...

    MUI Papua Barat Gelar Monev: Wujudkan Strategi Pelayanan Umat  

    MANOKWARI, Linkpapua.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat menggelar monitoring dan evaluasi (monev)...