24.7 C
Manokwari
Selasa, Juni 24, 2025
24.7 C
Manokwari
More

    Polres Bintuni Tetapkan 5 Tersangka Kasus Pengeroyokan Sulfianto, 1 Orang Oknum Anggota Polisi

    Published on

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com– Polres Teluk Bintuni menetapkan 5 tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap Direktur LSM Perkumpulan Papan Papua, Sulfianto Alias, Jumat (20/12/2024) dini hari. Satu dari 5 tersangka adalah oknum anggota Polri berinisial DAS.

    4 tersangka lainnya yakni LA, MM, FMW dan BM. Mereka ditetapkan tersangka usai memeriksa sejumlah saksi dan berdasarkan rekaman CCTV yang ada di TKP.

    Secara marathon, penyidik Satreskrim telah memeriksa 5 orang terduga pelaku, sejak perkara ini dilaporkan korban ke SPKT pada Jumat (20/12/2024) pagi. Hingga berita ini ditulis, penyidik masih meminta keterangan dari para terduga pelaku untuk mendalami peran dari masing-masing teduga pelaku.

    Baca juga:  Direktur Panah Papua Sulfianto Dikeroyok, 1 Pelaku Ngaku Polisi

    Informasi yang diterima media ini, para terduga pelaku ini dengan sukarela menyerahkan diri ke polisi pada Jumat malam, setelah dilakukan pendekatan persuasif oleh aparat keamanan.

    “Iya benar. Tadi saya lihat mereka sudah diperiksa penyidik. Hanya beberapa nama yang saya kenal, seperti LA dan FMW. Selebihnya saya tidak kenal,” kata Roy Marthen Masyewi, Anggota DPRD Teluk Bintuni kepada media ini, Sabtu (21/12/2024) dini hari.

    Baca juga:  HUT Ke-50 PDIP, DPC Teluk Bintuni Gelar Jalan Santai

    Roy dan sejumlah aktivis lingkungan Teluk Bintuni, sebelumnya melakukan aksi di halaman Mapolres Teluk Bintuni. Mereka meminta agar polisi segera menangkap para pelaku pengeroyokan terhadap Sulfianto Alias.

    Sulfianto Alias menjadi korban aksi brutal sekelompok orang saat keluar dari Kafe Cenderawasih di Kalitubi. Dari keterangan korban, setidaknya ada tiga lokasi yang menjadi tempat dirinya dikeroyok.

    Selain di dalam gedung dan halaman parkir Kafe Cenderawasih, Sulfianto juga dibawa ke tempat terpencil di Kawasan Tanah Merah untuk dianiaya. Di lokasi ini, Roy Marthen Masyewi sempat menghubungi ponsel korban.

    Baca juga:  Ali Baham Harap DPD PIKI Terlibat Aktif Dorong Partisipasi di Pemilu

    Setelah tergeletak tak berdaya, Sulfianto ditinggalkan begitu saja oleh para pelaku. Sulfianto akhirnya berusaha bangkit dan berjalan menuju jalan raya, untuk mencari pertolongan.

    Motif sementara yang muncul, tindak kekerasan itu dilatari urusan politik Pilkada Teluk Bintuni yang berlangsung pada 27 November 2024.

    “Saya dituduh ada kerja sama politik dengan Bu Distrik Merdey dan Roy Masyewi, untuk memenangkan pasangan YO JOIN. Saya dipaksa suruh mengaku, dengan ancaman akan ditembak pakai pistol,” kata Sulfianto.(LP5/Red)

    Latest articles

    Kepala Kampung Yensawai Timur Gerakkan Pembentukan Koperasi Merah Putih

    0
    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Kepala Kampung Yensawai Timur, Fredik Bunmam, menggerakkan masyarakat untuk membentuk badan pengurus tingkat kampung Koperasi Merah Putih. Kegiatan ini berlangsung...

    More like this

    Kepala Kampung Yensawai Timur Gerakkan Pembentukan Koperasi Merah Putih

    RAJA AMPAT, LinkPapua.com - Kepala Kampung Yensawai Timur, Fredik Bunmam, menggerakkan masyarakat untuk membentuk...

    Kasus Tambang Malut, GP Nuku Sebut Penangkapan 11 Warga Maba Sangaji Langgar Konstitusi

    MALUKU UTARA, LinkPapua.com - Sekjen Gerakan Pemuda Nuku (GP Nuku), Mochdar Soleman, menyoroti penangkapan...

    Jelang Hari Bhayangkara Ke-79 Polda Papua Barat Laksanakan Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, Kepolisian Daerah Papua Barat menggelar...