28.4 C
Manokwari
Jumat, Mei 9, 2025
28.4 C
Manokwari
More

    Pj Sekda Buka-bukaan Soal Beban Berat Pemprov PB: Belanja Pegawai Terlalu Besar

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Penjabat Sekda Papua Barat Dance Sangkek buka-bukaan terkait besarnya beban yang harus dipikul pemerintah provinsi saat ini. Ia menyebut, pembiayaan pegawai terlalu bongsor dan paling banyak menyedot anggaran.

    “Saat ini kita punya 5.874 orang pegawai. Sebagian besar anggaran kita habiskan ke sana. Sementara APBD kita tersisa Rp3,4 triliun,” ujar Dance Sangkek, Kamis (16/3/2023).

    Menurutnya, dengan APBD Rp3,4 triliun tidak banyak yang bisa dilakukan. Sehingga satu-satunya yang harus diambil saat ini adalah melakukan perampingan OPD agar terjadi efisiensi anggaran.

    Baca juga:  Hasil Raker Bupati Papua Barat: 12 Kesepakatan untuk Atasi Stunting, Kemiskinan, dan Sukseskan Pemilu 2024

    “Tidak mungkin pegawai dipecat. Kamu kerja sudah. Namun kita tertutup tidak terima orang lagi. Sehingga dipertahankan. Kalau ada yang ingin pindah silakan, karena itu beban ASN yang besar,” jelas Dance.

    Ia mengemukakan, restrukturisasi maupun perampingan OPD bukan hal yang tabu. Langkah ini bukan malapetaka. Justru perampingan adalah solusi agar kita bisa mempertahankan program untuk kebaikan rakyat.

    Baca juga:  Prevalensi Stunting Papua Barat Turun 13,93 Persen, Waterpauw: Berkat Berbagai Terobosan

    Dance kemudian mengilustrasikan kondisi geografik Papua Barat pasca pemekaran PBD. Wilayah kerja Papua Barat saat ini sudah berkurang, yang dulunya 13 kabupaten/kota menyusut menjadi 7 kabupaten.

    Dengan berkurangnya wilayah administratif, artinya kata Dance, pemerintah daerah diberi ruang untuk lebih mudah mengidentifikasi masalah yang menonjol. Terutama soal sosial dasar, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya.

    “Tipelogi kelembagaan kita tipe A. Daerah kerja Papua Barat sudah berkurang Berarti beban layanan kelembagaan pasti berkurang. Selain itu juga soal anggaran setelah pemekaran Papua Barat Daya yang juga berkurang, ” Paparnya.

    Baca juga:  Kasus Tambang Ilegal di Isim Diduga Mangkrak, Polres Mansel akan Usut

    Menurut dia, basis yang akan digunakan yakni miskin struktur tapi kaya fungsi.

    “Kita harus sadar bahwa saat ini ada pemekaran Papua Barat Daya apalagi PAD Papua Barat terbesar di wilayah Sorong Raya. PAD Rp560 miliar, Rp 400 miliar lebih ada di Papua Barat Daya. Kita hanya Rp200 miliar mau bikin apa,” tandasnya.(LP9/Red)

    Latest articles

    Wabup Bintuni Sidak Rumah Bantuan di Korano Jaya: Sio … Bagus-Bagus...

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, menyayangkan kondisi puluhan rumah bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat di Kampung Korano...

    More like this

    Wabup Bintuni Sidak Rumah Bantuan di Korano Jaya: Sio … Bagus-Bagus Ini Terbengkalai

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, menyayangkan kondisi puluhan...

    Ratusan Kendaraan yang Ditilang semakin Menumpuk, Polisi Minta Warga Ambil Kendaraannya

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Satuan Lalu Lintas Polresta Manokwari mengimbau masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang diamankan...

    Konsultasi Publik RKPD 2026, Wagub Papua Barat Minta Program Prioritas Merata-Tepat Sasaran

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Wakil Gubernur (Wagub) Papua Barat, Mohamad Lakotani, menyampaikan pentingnya pemerataan program...