TELUK BINTUNI, LinkPapua.com -Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw tiba di Bandara Udara Stengkool Bintuni dengan menggunakan Pesawat Susi Air PK-BVP, Jumat (15) 9/2023). Waterpauw beserta rombongan disambut Bupati Petrus Kasihiw.
Dalam lawatannya kali ini, Waterpauw dijadwalkan berkunjung ke sejumlah tempat. Di antaranya di pasar Bintuni. Di sana ia akan mengecek harga dan stok pangan.
Selanjutnya, ia akan meresmikan bantuan sumur bor Gereja Bethel Indonesia (GBI) dan peninjauan program Dapur Stunting. Waterpauw sekaligus diagendakan melakukan tatap muka dengan jajaran Pemda Kabupaten Teluk Bintuni.
Bupati Petrus Kasihiw dalam sambutannya mengucapkan Selamat datang di Teluk Bintuni kepada Pj Gubernur Papua Barat. Menurut Kasihiw, kedatangan pj Gubernur memiliki arti sangat penting.
“Kehadiran Bapak Gubernur beserta rombongan pada beberapa lokasi di Bintuni merupakan suatu kebahagiaan dan kehormatan tersendiri bagi kami, khususnya warga masyarakat Bintuni. Karena memiliki kesempatan bertatap muka secara langsung dengan Bapak Gubernur,” ujar Kasihiw.
Dikatakan Kasihiw, perumahan dan fasilitas sanitasi merupakan salah satu kebutuhan dasar tiap warga negara yang diamanatkan dalam UUD 1945. Agar setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
“Untuk itu Pemerintah Daerah memperhatikan dan memenuhi kebutuhan masyarakat untuk bertempat tinggal yang layak merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi pemerintah kepada rakyatnya,” kata Kasihiw.
“Saya yakin, tanggung jawab dan kewajiban pemerintah dalam hal pembangunan perumahan dan fasilitas pengairan inilah yang mendorong terlaksananya kegiatan kita di hari ini. Yaitu penyerahan bantuan hibah dari Pemerintah Provinsi Papua Barat kepada masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni yang berupa bantuan sumur bor yang dilaksanakan di 17 titik dan bantuan bahan bangunan rumah sebanyak 23 unit,” lanjutnya.
Kasihiw berharap, pembangunan perumahan sejumlah 23 unit dan sumur bor di 17 titik ini menjadi pendorong semangat untuk terus melaksanakan keberlanjutan pembangunan di Bintuni. Sekaligus kata dia, berperan penting dalam membentuk peradaban kemajuan wilayah.
“Secara khusus kepada Bapak Gubernur Papua Barat dan rombongan juga saya harap dapat meninjau keadaan infrastruktur dan beberapa isu penting seperti stunting, pengendalian inflasi daerah, dan beberapa hal lainnya di daerah ini. Sehingga dapat menjadi bahan masukan demi pembangunan Provinsi Papua Barat yang merata dan berkeadilan menuju Papua Barat yang makin maju dan bermartabat,” kata Kasihiw.
Waterpauw Ingatkan Masih Tingginya Inflasi
Pj Gubernur Paulus Waterpauw menyampaikan, saat ini Papua Barat tidak hanya diperhadapkan dengan stunting dan kemiskinan ekstrem, tetapi terdapat permasalahan baru yaitu inflasi. Di mana kondisi kenaikan harga barang atau jasa secara terus menerus yang menyebabkan kemerotosan nilai mata uang untuk membeli barang/jasa.
“Saat ini angka inflasi Papua Barat pada bulan Agustus Y-ON-Y sebesar 4,40%, sedangkan rata-rata inflasi nasional 3,27%. Hal tersebut menyebabkan Papua Barat termasuk dalam 3 besar inflasi tertinggi di Indonesia,” jelas Waterpauw.
Ia mengemukakan, Papua Barat memiliki 2 kota IHK (Indeks Harga Kumulatif) untuk perhitungan angka inflasi. Keduanya yakni kota Sorong dengan inflasi 3,85% dan Manokwari 6,40%.
Andil inflasi terbesar di dua daerah ini adalah transportasi udara, beras, tomat dan komoditas ikan laut.
“Saat ini juga kita sedang diperhadapkan dengan krisis pangan Beras, berdasarkan rilis bps produksi beras provinsi papua barat tahun 2023 diperkirakan mengalami penurunan dan lebih rendah dari total kebutuhan konsumsi beras provinsi yang mencapai 4,59 ton/bulan. Hal tersebut tentu saja berdampak pada harga pasar,” paparnya.
“Sesuai hukum ekonomi, bahwa semakin terbatas ketersediaan pasokan pangan maka permintaan harga pasti naik,hal ini jika tidak diatasi dengan baik, maka tentu sangat berdampak terhadap peningkatan kemiskinan di Papua Barat, ” kata Waterpauw
Untuk itu Waterpauw berpesan kepada seluruh masyarakat, agar dapat mengantisipasi inflasi dan krisis pangan dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur, mulai lebih bijak dan stop boros pangan. Ia juga mendorong terwujudnya Gerakan 5 Bangga : bangga tanam petatas, jual petatas, beli petatas, masak petatas, dan makan petatas.
“Kepada pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk lebih diperhatikan lagi harga bahan pokok di pasar, lakukan operasi pasar murah secara berkala, berikan subsidi BBM melalui BTT, maksimalkan pemanfaatan lahan tidur, ” pesan Waterpauw.
Bantuan bahan bangunan rumah dan sumur bor yang diberikan hari ini merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan sanitasi dan air bersih yang merupakan kompenen umum untuk penanganan stunting. Juga untuk dapat meringankan beban dan memberikan dampak positif kepada masyarakat agar lebih berdaya dalam memerangi kemiskinan ekstrim.
“Penyerahan bantuan ini juga merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah, dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. sesuai dengan permohonan dan harapan masyarakat, yang telah disampaikan, maka pemerintah Provinsi Papua Barat merespon atau menjawab pada Tahun Anggaran 2023 ini, yaitu sebanyak 23 KK bantuan bahan bangunan rumah (BBR) dan 17 titik pembuatan sumur bor. Harapan pemerintah, tentu BBR dan sumur bor ini dapat digunakan sebaik-baiknya agar dapat memberi manfaat sesuai harapan,” jelas Waterpauw.
Kadis DPMK Papua Barat Legius Wagimbo menyampaikan penyelenggaraan kegiatan penyerahan bantuan ini adalah satuan kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Provinsi Papua Barat. Penerima bantuan bahan bangunan rumah (BBR) ini diserahkan kepada 23 kepala keluarga penerima manfaat, antara lain berupa: seng dan semen yang tersebar di Distrik Bintuni Kampung Awaba, Kampung Iguriji, Kampung Argosigemerai, Kampung Waraitama, Kampung Lama, Kampung Cutibo, Kampung Hogut, Kampung Rubobo, Kampung Jahabra, Kampung Beimes.
“Serta bantuan sumur bor sebanyak 17 titik di Kabupaten Teluk Bintuni yang tersebar di Distrik Bintuni Barat Kampung Wesiri,Kampung Asouw, Distrik Bintuni Timur Kampung Iguriji II, Distrik Bintuni Kampung Trimaroy, Kampung Cutibo, Kampung Rosib, Kampung Lama, Kampung Didguij dan Distrik Tuhiba Kampung Sibena Permai,” pungkas Legius. (LP5/red)