TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Teluk Bintuni, Frans N Awak, menyerukan semangat kebangkitan yang berpihak pada rakyat dan relevan dengan tantangan zaman saat ini.
Dalam upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni, Frans menekankan bahwa kebangkitan bangsa tidak cukup hanya dirayakan, tetapi harus dijalankan lewat aksi nyata, terutama dalam menghadapi era disrupsi teknologi dan krisis global.
Upacara berlangsung di lapangan Kantor Bupati Teluk Bintuni, Distrik Manimeri, Selasa (20/5/2025), dan dihadiri jajaran Forkopimda, pimpinan OPD, tokoh masyarakat, serta tamu undangan.
Membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, Frans menyampaikan Harkitnas bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi momen untuk membangkitkan kembali semangat persatuan dan kemandirian bangsa.
“Kita hidup di zaman ketika batas-batas geografis semakin kabur dan peradaban bergerak dalam kecepatan yang tak lagi ditentukan oleh jarak, melainkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan memimpin perubahan. Di tengah arus besar itu, Indonesia tidak berdiri terombang-ambing, tidak pula berdiri di tepi sebagai penonton,” ujarnya.
Menurutnya, kebangkitan sejati tidak ditentukan proyek-proyek besar, tetapi berakar dari kebutuhan paling mendasar rakyat: piring yang penuh, perut yang kenyang, dan hati yang lapang. Dia mencontohkan program makan bergizi gratis yang kini menjangkau lebih dari 3,5 juta anak, sebagai bentuk kebijakan berpihak dan menyentuh langsung masyarakat.
Frans juga menyoroti pentingnya pelayanan kesehatan yang merata. Ia menyampaikan, lebih dari 777.000 warga telah memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Menurutnya, negara hadir bukan hanya untuk menyembuhkan, tetapi juga untuk memberikan rasa aman, termasuk melalui pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan.
Di bidang ekonomi, dia menggarisbawahi pembentukan Danantara Investment Agency sebagai langkah konkret memperkuat kemandirian ekonomi nasional. Pemerintah, katanya, juga sedang mendorong pusat-pusat pelatihan vokasi dan talenta digital agar generasi muda siap bersaing di era transformasi digital.
Salah satu tonggak penting yang disebut Frans adalah pendirian AI Centre of Excellence di Papua, hasil kerja sama pemerintah dengan dunia industri. Ini menjadi simbol keseriusan pemerintah dalam membangun masa depan digital Indonesia dari kawasan timur.
Frans menutup sambutannya dengan ajakan untuk menjaga semangat kebangkitan seperti akar pohon yang menembus tanah: kokoh, perlahan, namun menopang kehidupan. Kebangkitan, katanya, harus tumbuh dari nilai-nilai kemanusiaan yang menjamin keadilan dan kesejahteraan.
“Mari melangkah bersama dengan langkah yang tenang, namun penuh keyakinan, menuju Indonesia yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih beradab,” katanya. (LP5/red)




