TELUK BINTUNi,LinkPapua.com- Penunjukan Sugandi sebagai Wakil Ketua DPRK Teluk Bintuni dari Partai Golkar terus menuai pro kontra. Penunjukan Sugandi dinilai subjektif dan menunjukkan ia ambisius
“Harusnya Pak Sugandi tahu diri dan tidak ambisius. Karena masih ada suara terbanyak kader Golkar dapil 2 yang lebih pantas. Seperti Muhammad Tiakoly dan juga ada OAP dari dapil 3 kader Golkar bapak Ayor Kosepa,” ujar Tokoh Masyarakat,
Yan Haluk, Selasa (28/1/2025).
Menurut Yan, dari tiga nama yang diajukan Partai Golkar, Ayor Kosepa dan Muhanmad Tiakoly dinilai lebih layak. Mereka adalah kader lama Partai Golkar yang berjuang sejam awal.
“Mereka ini sudah jatuh bangun membesarka Golkar. Sementara Sugandi kan baru kemarin. Kok tiba-tiba dia yang ditunjuk,” paparnya.
Yan mengemukakan, untuk unsur pimpinan seharusnya diisi oleh kader yang telah teruji loyalitasnya. Minimal mereka telah mengabdi bersama partai selama 5 tahun.
Penunjukan Sugandi menuai polemik. Pasalnya Sugandi adalah kader yang baru bergabung dengan Partai Golkar pada Pileg 2024. Sugandi terpilih menjadi Wakil Ketua DPRK Bintuni berdasarkan keputusan DPP Partai Golkar pada 19 Oktober 2024.
Dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia dan Sekretaris Jenderal Mohammad Sarmuji ini, menetapkan satu nama Sugandi, sebagai Pimpinan DPRD Teluk Bintuni dari Partai Golkar.
Sebelumnya, diusulkan tiga nama untuk posisi wakil ketua. Ketiganya yakni Ayor Kosepa, Muhammad Tiakoly dan Sugandi.
Yan juga mengkritisi keputusan Golkar yang tidak objektif. Karena memilih kader yang bukan peraih suara terbanyak.
“Sugandi bukan peraih suara terbanyak di Partai Golkar saat pemilihan anggoat legislatif pada 14 Februari 2024 lalu. Sugandi yang bertarung di Daerah Pemilihan Bintuni 1, mendapatkan perolehan suara sebanyak 1.041. Perolehan suara Sugandi ini di bawah perolehan suara Muhammad Tiakoly, kader lama Partai Golkar yang mendapat dukungan 1.098 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bintuni 2,” jelasnya.(LP5/Red)