MANOKWARI, LinkPapua.com – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di dua provinsi di tanah Papua, Papua Barat dan Papua Barat Daya, sama-sama mengalami kenaikan pada Februari 2025 dibandingkan Agustus 2024. Peningkatan ini disertai dengan kecenderungan menurunnya proporsi pekerja formal, serta lonjakan jumlah pekerja paruh waktu di Papua Barat Daya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, TPT Papua Barat pada Februari 2025 berada di angka 4,21 persen, naik 0,08 persen dibanding Agustus 2024. Sementara di Papua Barat Daya, TPT lebih tinggi, yakni 6,61 persen, atau naik 0,13 persen dibanding periode sebelumnya.
“TPT Provinsi Papua Barat Februari 2025 sebesar 4,21 persen. TPT Provinsi Papua Barat Daya Februari 2025 sebesar 6,61 persen,” demikian dikutip dari berita resmi BPS Papua Barat, Rabu (7/5/2025).
Jumlah angkatan kerja di Papua Barat tercatat sebanyak 308.126 orang, meningkat 5.538 orang dari Agustus 2024. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik menjadi 71,45 persen. Dari total angkatan kerja, sebanyak 295.161 orang bekerja, dengan lapangan usaha kesehatan manusia dan aktivitas sosial mencatat peningkatan tertinggi yakni 2.774 orang.
Meski jumlah penduduk yang bekerja meningkat, pekerja formal justru menurun. Pada Februari 2025, hanya 102.766 orang atau 34,82 persen yang bekerja di sektor formal, turun 2,32 persen poin. Sementara itu, persentase pekerja paruh waktu masih tinggi meskipun menurun tipis menjadi 24,78 persen.
Sementara itu, di Papua Barat Daya angkatan kerja pada Februari 2025 tercatat 322.217 orang, naik 3.845 orang dibanding Agustus 2024. TPAK provinsi ini naik menjadi 70,33 persen. Dari jumlah itu, 300.928 orang bekerja, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 5.469 orang.
Namun, meskipun angka pekerja meningkat, sektor formal juga menunjukkan penurunan. Jumlah pekerja formal hanya 122.880 orang (40,83 persen), turun 2,21 persen dari Agustus 2024.
Yang menarik, persentase pekerja paruh waktu di Papua Barat Daya melonjak drastis menjadi 31,26 persen, naik 11,57 persen. Ini mengindikasikan masih banyak penduduk yang belum mendapatkan pekerjaan penuh waktu atau sesuai harapan.
Penurunan angka setengah pengangguran terjadi di kedua provinsi. Di Papua Barat, angkanya turun menjadi 9,17 persen, dan di Papua Barat Daya menjadi 6,48 persen, turun signifikan dari sebelumnya 13,72 persen. (*/red)




