MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat tengah memfinalisasi penyusunan kurikulum muatan lokal (mulok) Noken Papua agar dapat diterapkan sebagai salah satu mata pelajaran resmi di sekolah, khususnya pada jenjang pendidikan khusus. Langkah ini menjadi upaya strategis pemerintah daerah untuk melestarikan identitas budaya khas Papua melalui dunia pendidikan.
Penyusunan kurikulum ini dilaksanakan Dinas Pendidikan Papua Barat dan melibatkan berbagai pihak, termasuk guru sekolah luar biasa (SLB), akademisi Universitas Papua (Unipa), serta Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP). Kegiatan berlangsung di Oriestom Bay Hotel, Selasa (6/5/2025).
Asisten I Setda Papua Barat, Syors Alberth Ortisanz Marini, yang mewakili Gubernur Dominggus Mandacan, mengatakan muatan lokal merupakan sarana pengenalan ciri khas daerah kepada peserta didik. Hal itu meliputi budaya, bahasa daerah, adat istiadat, kesenian, hingga cerita rakyat.
“Provinsi papua barat menerapkan kurikulum muatan lokalnya adalah Noken Papua. Yang mana noken Papua ini sudah dirintis sejak beberapa tahun belakangan ini, namun baru tahun 2024 sudah mulai perlahan disusun kelengkapan materi-materinya untuk jenjang pendidikan khusus,” ujarnya.
Dia menambahkan, penyusunan kurikulum ini tidak hanya fokus pada materi ajar, tetapi juga pengembangan model pembelajaran yang kontekstual agar mudah dipahami oleh peserta didik.
Marini berharap tahun ini kurikulum Noken Papua bisa rampung dan langsung diterapkan sebagai mata pelajaran di seluruh satuan pendidikan khusus di Papua Barat.
“Sebagai wujud pertanggungjawaban kita kepada pemerintah dan masyarakat, terlebih para penyelenggara satuan pendidikan khusus di Papua Barat,” katanya. (LP14/red)




