MANOKWARI, LinkPapua.com– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat mengambil langkah cepat menanggapi sejumlah bencana alam yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Pemprov telah menyurati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meminta bantuan terkait terputusnya jembatan dan akses jalan utama.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, Derek Ampnir, mengatakan Jembatan Kali Wariori, yang menghubungkan beberapa daerah dengan Kabupaten Manokwari, nyaris ambruk akibat banjir pada Selasa (21/5/2024).
Saat ini, kata dia, kondisi jembatan tersebut tidak bisa dilalui karena konstruksinya bergeser dan tiang baja penyangga miring beberapa derajat. Akibatnya, akses utama jalan trans Papua Barat hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dengan sangat hati-hati.
“Bapak Penjabat Gubernur (Ali Baham Temongmere) telah menyurati Menteri PUPR mengenai permohonan bantuan penanganan banjir dan longsor di Papua Barat,” kata Derek Ampniro, Kamis (6/6/2024).
Selain Jembatan Wariori, akses jalan trans nasional di Kabupaten Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama juga mengalami kerusakan parah akibat longsor, membuat kendaraan sulit melintas.
“Kami diberikan surat tugas Bapak Penjabat Gubernur sebagai koordinator untuk penanganan bencana di Papua Barat dari Januari hingga Desember 2024,” lanjut Derek Ampnir.
Dalam menjalankan tugasnya, BPBD Papua Barat berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Dinas PUPR, Balai Wilayah Sungai (BWS), Balai Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Basarnas Manokwari, serta unsur TNI dan Polri, dan BMKG Papua Barat.
Selain itu, Derek Ampnir menyebut Pemkab Manokwari Selatan telah menyurati gubernur terkait bencana alam di sejumlah kampung di Distrik Ransiki pada 4 April 2024. Beberapa kampung yang terdampak hingga menyebabkan kerusakan rumah warga.
Pemerintah Daerah setempat telah memberikan bantuan berupa sembako dan dana perbaikan sementara. Namun, pada 19 April 2024, banjir susulan kembali melanda daerah tersebut, merusak Kampung Yamboi Gunung, Kampung Mambrema, dan beberapa kampung lainnya. (LP3/red)