Manokwari–Pemerintah Kabupaten Manokwari optimis program Responsive Innovation Find (RIF) tahap II di daerah ini akan mendongkrak pengembangan ekonomi pedesaan terutama di wilayah Distrik Sidey.
Sekretaris Daerah Manokwari, Aljabar Makatita saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (25/7) merasa bersyukur Manokwari terpilih sebagai salah satu daerah di Indonesia yang menerima program tersebut.
“Manokwari terpilih sebagai daerah agropolitan dengan produk unggulan kakao dan kelapa. Dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Kanada kita dapat bantuan program untuk pengembangan dua komuditas tersebut,” ucap Makatita.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/BAPPENAS dan Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC) menjalin kerja sama pengembangan kapasitas untuk meningkatkan iklim investasi dan pengembangan ekonomi lokal. Secara keseluruhan ada sebanyak 28 kabupaten/kota di Indonesia terpilih untuk menerima program tersebut.
Dari 28 daerah itu, 18 diantaranya dimasukkan dalam Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) dan terakomodir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 dan 2020-2024.
Dijelaskan bahwa, 18 daerah ini didukung melalui RIF melalui skema hibah bertujuan memperkuat dan mengoordinasikan dukungan nasional untuk pengembangan ekonomi lokal yang inovatif. Pada RIF tahap II ada enam dari 18 daerah yang terpilih menerima program.
Selain Manokwari, lima daerah lain yang menerima program itu yakni Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, dan Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Komoditas yang dikembangkan di setiap daerah dalam program ini berbeda antara satu dengan yang lain, sesuai potensi dan keunggulan masing-masing.
“Acara penutupan RIF tahap II dilakanakan kemarin (Kamis 23/7) secarra virtual diikuti seluruh daerah yang menerima program, termasuk kita Manokwari,” lanjut Makatita
Ia mengemukakan, program RIF di Manokwari difokuskan untuk kawasan Agropolitan Sidey. Produk unggulan yang akan dikembangkan adalah kakao dan kelapa
Melalui RIF, biji kakao di Sidey akan dikembangkan menjadi beberapa produk unggulan antara lain biji kakao fermentasi, biji kakao sangrai, bubuk kakao, tepung kelapa, minyak goreng, minyak VCO, briket dan kokopeat
“Ini sangat sangat inovatif. Harapan kamu ini terus dikembangkan serta didorong melalui penyediaan sarana dan prasarana yang memadai sehingga memenuhi standar mutu dan sertifikasi produk. Dengan begitu, produk yang dihasilkan dapat terus dipasarkan,” kata Aljabar lagi.
Ia juga berharap, kedepan program ini melibatkan instansi teknis lain baik daerah maupun pusat, mitra usaha. Selain itu, ada pula regulasi untuk mendukung pengembangan produk dihasilkan.(*/LPB1)