BINTUNI, Linkpapua.com – Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga miskin ekstrem di 5 distrik, Rabu (29/12/2021). Tercatat ada 739 jiwa yang mendapatkan BLT dari lima distrik tersebut.
Kelima distrik itu meliputi 16 kampung. Yakni Distrik Merdey yang meliputi 5 kampung, Masyeta 3 kampung, Moskona Timur 3 kampung, Moskona Utara 3 Kampung dan Fafurwar 2 kampung.
Penyerahan dilakukan secara simbolik di Gedung Women Center oleh Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw.
Menurut Kepala Bidang Administrasi Pemerintahan Kampung pada DPMK Teluk Bintuni Agus Wiratno, seharusnya ada 1.229 orang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT. Namun karena jumlah KPM pada peraturan gubernur dan pemerintah pusat hanya 739 maka sisanya masih belum bisa disalurkan.
“Seharusnya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 1.229 orang namun karena mengikuti aturan pemerintah provinsi dan pusat maka hanya dibagikan kepada 739 orang saja,” kata Agus.
Sementara itu Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Teluk Bintuni Matret Kokop mengatakan, penyerahan BLT ini hanya dilakukan secara simbolis. Selanjutnya akan disalurkan langsung ke kampung-kampung yang sulit dijangkau seperti di wilayah Moskona.
Sementara itu, Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengatakan, kemiskinan ekstrem ada di mana-mana. Termasuk di Bintuni. Penetapan kategori kemiskinan ini melalui hasil survei Badan Pusat Statistik berdasarkan batas minimal konsumsi makanan.
“Kemiskinan ini ditetapkan oleh statistik. Kadang-kadang ting bingung juga kebun ada luas tapi kenapa orang bilang miskin itu ada ukurannya berdasarkan banyaknya konsumsi makanan dan non makanan itu yang dihitung. Kalau kurang dari itu dikategorikan miskin,” ujarnya.
Kasihiw mengatakan, pihaknya menargetkan warga di 5 distrik dan 16 kampung harus tuntas program-program penanggulangan kemiskinannya. Program akan fokus pada 5 distrik tersebut.
“Karena wilayah Bintuni terlalu luas sehingga hanya distrik yang dianggap parah dari segi transportasi dan pertimbangan lainnya. Jadi bapak ibu mama keluarga besar yang ada di kampung kita sambut berkat ini, yang merupakan perintah wakil presiden sebagai ketua penanggulangan kemiskinan nasional. Sehingga menggunakan dana desa dan Sebagian APBD,” ujar Kasihiw.
Kasihiw berjanji, jika kondisi membaik pascapandemi, pemda akan melanjutkan program pemberian bantuan kepada warga lainnya. Penyerahan bantuan ini menurut masih menggunakan dana pemda karena belum ada penyerahan bantuan dari pemerintah provinsi.
“Ini rezeki memang hanya sedikit, tidak bisa mengurangi namun diharapkan dapat membantu,” ujar Kasihiw. (LP5/Red)