Manokwari-Para pelaku usaha pariwisata di Provinsi Papua Barat harapkan bersabar menghadapi situasi bisnis dan ekonomi ditengah pandemi COVID-19
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat, Yusak Wabia, pandemi ini tidak akan berlangsung selamanya. Diharapkan sektor pariwisata di daerah tetap bertahap dan segera bangkit meskipun virus corona masih mewabah.
“Saya yakin pandemi ini tidak akan selamanya. Ada saatnya akan berakhir sehingga sektor pariwisata bisa bangkit kembali,” ucap Yusak Wabia, Kamis (3/9).
Wabia mengungkapkan, pandemi virus corona membawa dampak buruk cukup besar terhadap stabilitas pelaku usaha. Di Papua Barat, sektor pariwisata menduduki posisi paling atas.
“Pariwisata menerima dampak langsung. Begitu akses penerbangan ditutup atau dibatasi otomatis pariwisata macet,” katanya
Yusak mengutarakan, situasi ini tak hanya terjadi di Papua Barat. Hampir seluruh daerah di Indonesia turut merasakan dampak penyebaran virus tersebut.
Tidak sedikit pelaku usaha perhotelan di provinsi ini merumahkan karyawannya, termasuk pemilik homestay di Raja Ampat.
“Kita tidak menginginkan itu, tapi memang itu konsekuensi dari kegiatan usaha. Tamu berkurang bahkan tidak ada, maka otomatis pendapatan menurun,” sebut Yusak.
Saat ini, akses penerbangan di Papua Barat sudah dibuka dan hampir normal seperti sebelumnya. Diharapkan hal ini mendorong sektor pariwisata menggeliat kembali.
“Penerbangan sudah dibuka tapi kan penularan COVID-19 masih ditemukan. Bisa jadi ini yang membuat wisatawan baik domestik maupun mancanegara masih takut untuk bepergian keluar daerah,” ujarnya lagi.
Untuk mendorong agar pariwisata Papua Barat bangkit, pihaknya telah menyiapkan standar operasi pelaksanaan (SOP) penyelenggaraan sektor pariwisata. Hal itu dilakukan untuk meyakinkan wisatawan bahwa berwisata di Papua Barat aman.
“Untuk Raja Ampat, pemerintah kabupaten pun tentu sudah berfikir ke arah itu. Protokol kesehatan pastinya menjadi pertimbangan dalam kepariwisataan di sana,” sebut Wabia. (LPB1/red)