MANOKWARI, LinkPapua.com – Pj Ketua TP PKK Provinsi Papua Barat, Siti Mardiana Temongmere, menghadiri pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang digelar Dinas Kesehatan Papua Barat di TK Cenderawasih Sowi, Senin (27/5/2024). Papua Barat menargetkan 85.718 anak usia 0 sampai 7 tahun di tujuh kabupaten.
Mardiana menyampaikan pelaksanaan vaksinasi polio ini akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan dilaksanakan di seluruh tanah Papua, sedangkan tahap kedua akan menyusul di 27 provinsi lainnya, kecuali Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Untuk PIN tahap satu di tanah Papua, akan dilakukan dalam empat putaran. Putaran pertama mulai dari 27 Mei hingga 8 Juni 2024, putaran kedua dari 24 Juni hingga 6 Juli 2024, putaran ketiga dari 1 hingga 11 Agustus 2024, dan putaran keempat dari 9 hingga 22 September 2024,” ujarnya.
Dia menambahkan pemberian vaksin polio akan dilakukan di seluruh puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, satuan pendidikan PAUD, TK, SD sederajat, dan pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi puskesmas setempat.
Dalam pelaksanaan PIN polio ini, sejumlah persiapan telah dilakukan, termasuk pertemuan advokasi dan sosialisasi tim polio tingkat Papua Barat dan Papua Barat Daya yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan pada 12-14 Mei 2024 di Kota Sorong.
Pertemuan itu dihadiri pimpinan daerah, Dinas Kesehatan, TP PKK, Bappeda, lintas sektor stakeholder, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, BKKBN, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, BPBD, serta persatuan gereja-gereja Papua, dan Forum Komunikasi Umat Beragama.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Feny Mayana Paisei, menjelaskan tentang penularan polio. Polio dapat ditularkan melalui percikan ludah penderita, makanan dan minuman yang terkontaminasi, serta tinja penderita.
“Namun, pencegahannya sangat mudah, yakni dengan memberikan imunisasi polio secara lengkap kepada anak-anak kita. Oleh karena ituPemprov Papua Barat akan melaksanakan PIN polio dalam empat putaran pada Mei, Juni, Agustus, dan September 2024 kepada 85.718 anak usia 0 sampai 7 tahun di tujuh kabupaten. Hal ini dilakukan untuk melindungi anak-anak dari ancaman virus polio dan memutus rantai penularan KLB polio yang saat ini terjadi di tanah Papua,” jelasnya.
Dia juga menyebutkan bahwa Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 mengamanatkan setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
“Kepada seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, TNI, Polri, swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi wanita, dan seluruh elemen masyarakat, untuk bersama-sama mensukseskan imunisasi nasional polio dengan membantu mensosialisasikan dan menggerakkan masyarakat agar dapat mendatangi pos pelayanan yang telah disiapkan seperti posyandu, PAUD, TK, SD, madrasah, dan pos-pos imunisasi lainnya mulai hari ini, 27 Mei 2024, dan dilanjutkan pada bulan Juni, Juli, Agustus, dan September,” pesannya.
Dia juga mengingatkan pentingnya peningkatan koordinasi dan kemitraan dengan seluruh stakeholder serta memberikan laporan capaian imunisasi secara berkala.
“Untuk segenap jajaran kesehatan dan seluruh komponen masyarakat yang terlibat dalam pekan imunisasi ini, saya minta untuk bekerja dengan hati dan tetap semangat agar target minimal, yaitu 95 persen anak usia 0 sampai 7 tahun mendapatkan imunisasi polio sebanyak empat dosis dapat tercapai,” ucapnya. (LP12/red)