Manokwari- Papua Barat memperoleh jatah sebanyak 5.510 paket bantuan rumah swadaya yang gelontorkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2020.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan wilayah Papua-2, Yance Pabisa menyebutkan, saat ini bantuan tersebut sudah terealisasi hampir mencapai 60 persen. Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) ini tersebar di 13 kabupaten/kota.
“100 persen anggaranya sudah disalurkan, namun untuk pelaksanaan fisiknya baru 60 persen,” ucap Yance usai mendampingi Gunernur Dominggus Mandacan mengawali pemasangan atap rumah di Kampung Dobut, Manokwari, Rabu (30/9)
Pada program ini, lanjut Yance, masyarakat tidak menerima dalam bentuk uang tunai, melainkan bahan atau material yang dibutuhkan dalam membangun rumah. Sedangkan pelaksanaan dilakukan dengan pola padat karya.
“Ditekankan untuk padat karya. Tujuanya jelas agar daya beli masyarakat tetap terjaga, angka pengangguran berkurang dan ekonomi tetap bergeliat,” ujarnya lagi.
Dia juga menjelaskan bahwa, bantuan dibagi dalam dua kategori yakni wilayah perkotaan dan pedalaman atau kepulauan. Ini dilakukan dengan mempertimbangkan lokasi serta tingkat kesulitan.
“Di wilayah perkotaan mendapat dana stimulan yang diberikan sebesat Rp 21 juta. Sedangkan kepulauan dan daerah terpencil Rp 37,5 juta perunit,” kata dia lagi.
Salah satu daerah di Papua Barat yang memperoleh program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu adalah Manokwari.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan pada Rabu (30/9) mengawali pemasangan seng rumah di empat kampung persiapan di Distrik Manokwari Selatan. Dilokasi tersebut akan dibangun sebanyak 50 unit rumah swadaya.
Empat kampung yang dimekarkan dari Kampung Donut itu yakni Kampung Kuswor, Dobngey, Kawanua, dan Mpitritbow. (LPB1/red)