MANOKWARI, Linkpapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat pada Juli 2022 terjadi inflasi di Papua Barat sebesar 1,11 persen dengan IHK 111,89.
Tingkat inflasi tahun kalender (Juli 2022 terhadap Desember 2021) terjadi inflasi sebesar 3,34 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 2,97 persen.
Koordinator Fungsi Statistik Distributor BPS Papua Barat, Lasmini, mengatakan dari 90 kota IHK, tercatat 90 kota mengalami inflasi dan tidak ada kota mengalami deflasi.
Lasmini mengungkapkan bahwa dari 11 kelompok pengeluaran, transportasi menjadi penyumbang inflasi terbesar di Papua barat.
“Inflasi kelompok transportasi Papua barat pada Juli 2022 8,03 persen andil inflasi Juli 2022 0,9694,” ungkap dalam rilis pers, Senin (1/8/2022).
Sementara, pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya pada Juli 2022 mencapai 1,22 persen dan andil inflasi pada Juli 2022 0,0713.
Pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga pada inflasi Juli 2022 sebesar 0,45 persen dan andil inflasi pada Juli 2022 0,0765.
Ada dua IHK di Papua Barat, yakni Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong. Pada Juli 2022 inflasi di Manokwari sebesar 0,57 persen dan Sorong sebesar 1,26 persen.
Komoditas andil inflasi tersebar di Manokwari adalah angkutan udara 1,4452, bawang merah 0,1862, buah pinang 0,1535, sirih 0,0443, dan pemeliharaan/servis 0,0421.
Kemudian, komoditas andil inflasi terbesar di Sorong, yakni angkutan udara 0,8119, bawang merah 0,2573, kangkung 0,0965, cabai rawit 0,0956, dan ikan cakalang 0,0795. (LP9/Red)