MANSEL, linkpapua.com– Massa pengunjuk rasa di Manokwari Selatan akhirnya bersedia membuka palang usai melalui mediasi alot. Palang dibuka sekitar pukul 16.30 WIT.
Mediasi yang berlangsung hampir 3 jam itu memutuskan mengembalikan tuntutan massa ke Polda Papua Barat. Mediasi melibatkan aparat TNI-Polri, perwakilan pengunjuk rasa dan tokoh adat Mansel.
Hadir di antaranya Kapolres Manokwari Sekatan, AKBP Eliantoro Jalmmaf, Kabag Ops Polres Mansel AKP Deni Arigalang, Kepala Suku Bernad Mandacan.
Pertemuan lintas tokoh ini berlangsung di pendopo kantor Bupati Mansel, Kamis 20/6.
“Palang akhirnya dibuka sambil menunggu keputusan dari Polda Papua Barat seperti apa kebijakannya untuk anak-anak direkrut dan gugur kemarin. Kita menunggu dari Polda Papua Barat,” ujar Bernad Mandacan.
Salah satu poin kesepakatan dalam mediasi tersebut yakni Kapolres Mansel AKBP Eliantoro Jalmaf bersedia memfasilitasi para orang calon siswa yang gugur untuk bertemu Kapolda Papua Barat. Pertemuan sedianya akan berlangsung Jumat besok.
AKBP Eliantoro menyampaikan, ia mencari solusi sehingga aspirasi para orang tua bisa tersampaikan.
“Mengenai Anak anak kita yang gagal dalam seleksi bintara Polri ini , saya hanya bisa memfasilitasi sehingga bisa bertemu dengan bapak Kapolda, karena yang berwenang di sini adalah bapak Kapolda. Kami tidak bisa mengambil keputusan,” ujar Eliantoro.
Pemalangan sendiri berlangsung sejak pagi. Massa memalang sejumlah ruas jalan di pusat kota Mansel. Hampir seluruh jalur protokol lumpuh.
Pemalangan ini adalah buntut dari penerimaan calon anggota Polri di Mansel. Di mana banyak pemuda Mansel yang gugur dalam seleksi.
Setengah jam setelah palang dibuka situasi berangsur pulih. Polisi tampak mulai bisa mengurai kendaraan. (LP11/red).