BINTUNI, Linkpapua.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni mengalokasikan paket masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Langkah ini diharapkan bisa membantu perekonomian masyarakat.
Namun, masyarakat menyimpan kekecewaan dengan proyek yang tengah berjalan saat ini. Itu karena pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor luar daerah. Tidak sampai di situ, para pekerjanya pun demikian.
Salah satu pengakuan datang dari Sarjani, pemuda Kampung Argosigemerai SP 5, Distrik Bintuni Timur. “Silakan kontraktor itu dari luar SP 5, tetapi tolong kami dipekerjakan. Kami juga sudah biasa kerja proyek. Kontraktor dari luar, yang kerja proyek juga orang dari luar, kami di dalam kampung sendiri menjadi penonton,” ketus Sarjani, Rabu (4/8/2021).
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kampung Argosigemerai SP 5, Ridwan Manilet, mengaku bahwa pihaknya sudah sedari awal menekankan bahwa seluruh pengerjaan proyek harus memberikan dampak kepada masyarakat setempat. Termasuk dalam proses pengerjaannya.
“Kami dari awal pemerintah desa sudah menekankan, kami tidak menolak pembangunan di kampung kami. Tetapi, kami ingin proses pembangunan itu punya dampak untuk kampung, dalam hal ini masyarakat setempat,” terang Ridwan.
Ridwan tidak mempersoalkan siapa pun kontraktor yang mengerjakan paket masyarakat. Namun paling tidak, kata dia, para pekerjanya adalah masyarakat setempat.
“Kontraktor silakan mau dari mana pun, tetapi tenaga kerja tolong dari dalam Kampung Argosigemerai. Kenapa harus tenaga kerja dari luar? Padahal, masyarakat kami pemuda kami juga bisa untuk bekerja hal itu,” ucapnya.
“Ini agar ada timbal balik pembangunan yang terjadi. Masyarakat bisa merasakan upah dari hasil kerja bila dilibatkan oleh kontraktor tersebut,” imbuhnya.
Terkait dengan keluhan masyarakat, pemerintah daerah setempat akan mengecek kembali pekerjaan yang masuk di Kampung Argosigemerai. (LP5/red)