MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menetapkan 83 kegiatan prioritas utama (KPU) dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2025 sebagai acuan program pembangunan tahun 2026. Penetapan tersebut menjadi salah satu hasil utama dari rangkaian Musrenbang yang berlangsung sepekan ini.
Plt Kepala Bappeda Papua Barat, Deassy D Talelepta, menjelaskan bahwa proses Musrenbang dimulai dengan Forum Perangkat Daerah yang terbagi ke dalam tiga desk, yakni desk Sumber Daya Manusia (SDM), desk Tata Kelola, dan desk Ekonomi.
“Di tanggal 16 (Mei) dilaksanakan Musrenbang Otonomi Khusus (Otsus) bersama tujuh kabupaten di mana terdapat usulan dari kabupaten yang merupakan kewenangan dari provinsi dan di dalamnya dibagi menjadi tiga desk, yaitu Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif,” ujarnya, Senin (20/5/2025).
Rangkaian Musrenbang kemudian dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekbang) provinsi pada 19 Mei—kegiatan ini baru pertama kali dilakukan sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri.
Dalam rakor bersama para bupati tersebut, Gubernur Dominggus Mandacan menekankan arah pembangunan berdasarkan visi misinya, yang mencakup 7 prioritas daerah, 20 program unggulan, dan 83 kegiatan prioritas utama (KPU).
“Dari 83 KPU yang dilaksanakan di tahun 2026 ada 49 KPU yang diturunkan dalam program dan subprogram yang men-support program prioritas utama dari Bapak Gubernur dan ini yang kami bahas di tanggal 19,” kata Deassy.
Hasil diskusi juga mengungkap pentingnya menyinergikan program prioritas provinsi dan kabupaten. Program kolaboratif antara dua tingkat pemerintahan ini akan terus dimatangkan agar implementasinya lebih terarah dan tepat sasaran.
Beberapa kegiatan prioritas mencakup bidang pendidikan dan pengembangan SDM, seperti pembentukan SMA Unggulan Garuda, Sekolah Luar Biasa (SLB), akademi komunitas, dan peningkatan kompetensi guru.
Salah satu program unggulan yang sudah berjalan adalah pelatihan metode Gasing (gampang, asyik, menyenangkan) bagi guru dan siswa. Pelatihan ini kini dilakukan langsung di Papua, tidak lagi di Jakarta, dan mulai dilaksanakan di berbagai kabupaten sejak awal Mei.
Targetnya, pada akhir 2025 nanti ada 6.000 tenaga pendidik yang sudah dilatih dan 97.000 siswa Papua Barat yang menguasai matematika, numerik, dan literasi baca-tulis.
Sementara itu, dua program unggulan lainnya, yakni Papua Barat Cerdas (PBC) dan Papua Barat Produktif (PBP), masih dalam tahap finalisasi teknis. Adapun program Papua Barat Sehat sudah berjalan melalui jaminan kesehatan Kartu Papua Barat Sehat (KPBS) yang melengkapi manfaat BPJS.
“Bapak Gubernur inginkan di RKPD perubahan 2025 program PBC dan PBP sudah dapat diakomodir karena program ini merupakan program unggulan beliau,” ucapnya. (LP14/red)




