25.1 C
Manokwari
Jumat, Juni 27, 2025
25.1 C
Manokwari
More

    Miris! 32 Nelayan Jateng Telantar di Pelabuhan Manokwari Usai Ditipu Oknum TNI

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Sebanyak 32 nelayan asal Jawa Tengah dan Sumatera Utara diturunkan paksa dari kapal Pelni saat tiba di Pelabuhan Manokwari, Papua Barat, Jumat (14/6/2024). Mereka kedapatan menumpang tanpa tiket. Para nelayan itu masih berada di teras ruang tunggu Pelabuhan Manokwari. Mereka mengaku menantikan bantuan dari keluarga di kampung.

    Para nelayan ini mengaku ditipu oknum TNI. Uang perbekalan yang diberikan pihak perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya dikumpulkan seorang anggota TNI yang mengaku akan membantu mereka mendapatkan tiket.

    “Kami 28 orang sudah kasih uang Rp1.050.000 ke Bapak Koramil di Biak, namanya Bapak Majid, untuk beli tiket kapal dari Biak ke Surabaya (Jawa Timur). Setelah itu kami disuruh naik ke kapal. Ternyata uang yang kami berikan tidak dipakai beli tiket. Akhirnya kami diturunkan di sini (Manokwari) oleh pihak kapal Pelni,” kata Hendrik.

    Baca juga:  Soal Balita OM tak Dapat Layanan Kesehatan, Sekda Raja Ampat Minta Maaf

    Petugas kapal Pelni terpaksa menurunkan mereka karena mereka diajarkan oknum TNI bahwa dikasih uang salam tempel setiap kapal masuk pelabuhan.

    “Kami diusir karena tidak ada tiket, padahal saat di Biak, Pak Koramil itu sempat mengembalikan Rp390 ribu. Katanya nanti di dalam kapal dikasih salam tempel (kepada anak buah kapal/ABK) kapal Pelni, sampai tujuan,” katanya lagi.

    Hendrik mengatakan setelah diturunkan dari kapal nelayan, mereka diarahkan pihak Syahbandar Biak agar menginap di salah satu penginapan menunggu kapal ke Surabaya.

    Baca juga:  Kodam XVIII Kasuari Terima Sapi Kurban dari Panglima TNI dan Bupati Manokwari

    Para nelayan terpaksa menghubungi keluarga di kampung halaman untuk mengirim bantuan uang saat mereka di Manokwari. Kiriman uang tersebut untuk membeli tiket lanjutan dengan kapal Pelni yang memiliki rute Ternate-Bitung.

    Jumat sore mereka memilih kembali ke Biak menggunakan kapal perintis untuk bertemu kembali dengan pak Majid. Mereka ingin minta pertanggungjawaban soal uang tiket mereka yang sebelumnya dikumpulkan oleh pak Majid. Perlakuan Tidak Mengenakkan di Perusahaan.

    “Kami bekerja di kapal ikan Andalan Sumber Laut milik PT Starindo, tapi kami sering dicaci maki sama Kapten bernama AHY Sutanto. Dia sering menyebut kami dengan kalimat bukan manusia, tapi bintang sambil memvideokan,” kata Hendrik, warga Brebes, Jawa Tengah.

    Baca juga:  Masyarakat Mansel Antusias Saksikan Lomba Gerak Jalan HUT Kemerdekaan RI

    Hendrik bersama teman-temannya yang berasal dari Brebes, Pekalongan (Jawa Tengah), dan Medan (Sumatera Utara) bekerja sebagai nelayan dengan kontrak satu tahun. Namun, baru lima bulan mereka diturunkan dari kapal nelayan dengan bekal uang Rp2 juta per orang.

    “Kami dicaci maki kapten setiap hari, bahkan puncaknya kami diturunkan di Biak, Papua, dengan dikasi bekal dua juta (Rp2 juta),” ucap Kiswanto, nelayan lainnya.

    Selama lima bulan bekerja di kapal nelayan, mereka mencari ikan di wilayah perairan Papua hingga perbatasan Papua Nugini. Mereka sering dicemooh oleh Kapten.

    “Bahkan ketika kami sakit, Kapten sering mengomel dan bilang kalian sebaiknya mati saja,” tutur Slamet, warga Pemalang, Jawa Tengah. (LP2/red)

    Latest articles

    Kejati Papua Barat Tegaskan Peran Intelijen-Pendampingan Proyek di Teluk Bintuni

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat menegaskan peran intelijen dan pendampingan proyek sebagai bagian penting dari upaya pencegahan korupsi dalam pembangunan...

    More like this

    Kejati Papua Barat Tegaskan Peran Intelijen-Pendampingan Proyek di Teluk Bintuni

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat menegaskan peran intelijen dan pendampingan...

    70 Ribu Kendaraan Menunggak, Pemprov Papua Barat Terapkan Pemutihan Pajak

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menerapkan program pemutihan pajak kendaraan bermotor...

    Musrenbang Papua Barat Rampung, Dokumen RPJMD 2025-2029 Siap Difinalkan

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Papua Barat resmi ditutup Wakil Gubernur Mohamad...