MANOKWARI, Linkpapua.com – Wakil Ketua DPR Papua Barat, Saleh Siknun, mendesak pemerintah daerah segera menemukan solusi atas kelangkaan minyak goreng di wilayah Papua Barat. Ia mengaku khawatir akan terjadi gejolak jika kondisi ini tak teratasi hingga Ramadan nanti.
“Kita tidak berharap pada saat menjelang puasa dan menyambut Lebaran itu biasanya ada bahan pokok yang langka. Mudah-mudah ini bukan modus. Soalnya kelangkaan bukan hanya terjadi di Papua Barat, tetapi di seluruh daerah juga mengalami kondisi yang sama,” ujar Saleh, Senin (21/2/2022).
Saleh juga menyoroti kelangkaan kedelai yang menghantui perajin tahu dan tempe. Persoalan ini juga perlu mendapat perhatian pemerintah.
“Pemerintah harus punya strategi. Jangan terlalu berharap mengambil kedelai dari luar daerah. Kenapa pemerintah daerah tidak berpikir menciptakan petani-petani kedelai di Papua Barat,” ujarnya lagi.
Mendorong budi daya kedelai di Papua Barat, kata Saleh, bisa dilakukan pemerintah dengan memaksimalkan peran Balai Penelitian Pengkajian Teknologi Pertanian. Lembaga ini bisa memetakan daerah-daerah potensial untuk pengembangan tanaman kedelai.
“Kita sebenarnya tahu masalah kita itu apa. Tetapi, kita sampai hari ini belum mencarikan solusinya. Apakah sudah diketahui berapa kebutuhan kedelai, pasokannya dari mana. Kalau ini menjanjikan kenapa petani kita tidak diajak untuk menanam kedelai,” ucap Saleh.
Saleh juga mendorong peran aktif DPR dalam mencari jalan keluar. Ia berharap alat kelengkapan dewan dalam hal ini komisi yang membidangi masalah perekonomian dan pertanian bisa aktif menggali informasi dari OPD teknis.
“Kita berharap komisi-komisi di DPR Papua Barat juga bisa mainkan perannya supaya mendapatkan informasi yang komprehensif terkait permasalahan yang ada di daerah,” tambahnya. (LP2/Red)