MANSEL, linkpapua.com- Manokwari Selatan terancam absen di ajang MTQ tingkat Provinsi Papua Barat. Terancam absennya Kabupaten Mansel disebabkan belum kucurnya anggaran.
Meski demikian pihak LPTQ Manokwari Selatan tetap berusaha mendaftarkan diri di hari terakhir pendaftaran. LPTQ Mansel mendaftar usai melakukan seleksi selama satu hari.
Atas kondisi tersebut LPTQ Manokwari Selatan dipastikan absen di sebagian besar cabang lomba di MTQ ini.
“Seleksi ini terpaksa kami laksanakan mendadak satu hari, karena anggaran hibah dari pemda belum kami terima. Meski demikian kami sudah mendapatkan gambaran dari bapak wakil bupati sehingga persiapan tetap kami laksanakan,” kata Ketua LPTQ Manokwari Selatan Syamsul Sami kepada wartawan, Minggu (10/4/2022).
Menurutnya, jauh hari sebelumnya pihak LPTQ Manokwari Selatan telah mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah. Anggaran juga dipastikan sudah ter-cover dalam sistem SIPD.
“Waktu itu kita ajukan permohonan Rp600 juta, namun menjelang tahap persiapan kami kembali berkoordinasi dan pak Sekda menginformasikan kembali bahwa anggaran yang tersedia untuk LPTQ hanya Rp100 juta, pada saat itu kami dari LPTQ Mansel sudah tidak yakin bisa mengikuti ajang MTQ ini,” katanya lagi.
Namun pendaftaran berhasil diajukan ke panitia pelaksana MTQ provinsi setelah sebelumnya ketua LPTQ menghadap ke Wakil Bupati Wempi Welly Rengkung dan menerima arahan untuk menyusun kembali permohonan. Dengan dasar tersebut hingga pada hari terakhir pendaftaran dilakukan seleksi untuk beberapa kategori.
“Sesuai arahan Pak Wakil, kami sudah menyusun kembali usulan dengan mengurangi jumlah personel dan cabang lomba yang akan diikuti. Hasilnya permohonan juga secara otomatis kita turunkan dari rencana awal Rp600 juta menjadi Rp250 juta,” jelasnya.
Asumsinya kata Syamsul, anggaran Rp600 juta ini untuk mengakomodir 90 persen cabang lomba. Namun dengan perubahan anggaran saat ini, otomatis Mansel hanya bisa mengikuti 40 persen cabang lomba.
Syamsul menyampaikan, LPTQ Mansel tidak memiliki sumber keuangan lain selain hibah dari pemda. Meskipun sudah mendaftar namun kepastian untuk ikut atau tidak akan bergantung pada realisasi anggaran nanti.
“Untuk ajang MTQ tingkat provinsi kami sudah ikut sebanyak 4 kali. Kalau anggaran pemerintah untuk saat ini memang sangat terbatas sehingga tidak bisa untuk menunjang kami untuk mengikuti kegiatan MTQ maka untuk kali ini kami terpaksa harus absen. Kita semua tahu bahwa kondisi daerah selama pandemi ini memang cukup kewalahan” tutup Syamsul. (LP6/red)