27.1 C
Manokwari
Kamis, November 21, 2024
27.1 C
Manokwari
More

    Migas, ‘Harta Karun’ Tanah Papua: Bisakah Menjamin Kemakmuran Rakyat?

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com- Seorang peneliti di akhir tahun 1960-an mengungkap adanya ‘harta karun’ di perut bumi Papua. Dalam buku berjudul ‘Bumi dan Hamparan Surga Nusantara’, peneliti manuskrip kuno itu mengatakan, ‘harta karun’ tanah Papua berupa minyak dan gas bumi akan jadi konsen eksplorasi 3 sampai 4 dasawarsa ke depan.

    Namun ia sangsi, bisakah eksplorasi migas Papua menjawab masa depan Indonesia? Akankah ini tak sekadar menjadi buruan profit korporasi?

    Apa yang dituliskannya berbuah kenyataan. Setelah reformasi, proyeksi eksplorasi migas di tanah Papua mulai ditangkap pemerintah. Dan dalam satu dekade terakhir, migas di Papua Barat menjadi pundi pundi baru pendapatan negara.

    Secara profit, industri migas telah memberi sumbangsih besar. Dulu kehadirannya sempat ditentang. Karena dianggap hanya menjadi ladang bagi korporasi. Tetapi industri migas membuktikan bahwa mereka membawa misi keberpihakan pada rakyat. Terutama pada orang asli Papua (OAP).

    Industri bukan lagi berorientasi tunggal pada bisnis profit. Sektor sektor sosial, ketenagakerjaan, hingga peningkatan sumber daya manusia OAP, juga menjadi perhatian. Terbukti, OAP diberi ruang lebih luas. Terutama bagi angkatan kerja produktif. Mereka terserap secara optimal.

    Hanya saja, yang menjadi tantangan saat ini adalah proses melahirkan SDM mumpuni agar angkatan kerja produktif OAP bisa mengisi slot-slot divisi vital di industri migas.

    Selain itu, ada dua sisi yang menjadi pretensi positif dengan hadirnya industri migas di tanah Papua. Pertama, dari perspektif sosial. Hadirnya industri migas telah banyak mengubah strata masyarakat. Masyarakat lokal kini lebih terbuka dengan perubahan. Pola pikir ke arah modernisasi sosial mulai mereka tangkap menjadi kultur baru.

    Perspektif kedua, dari sisi ekonomi. OAP yang dulu termarginalisasi, kini mendapatkan hak hak untuk hidup layak. Anak anak usia produktif terserap ke dalam industri. Secara tidak langsung, mereka juga didorong meningkatkan kapasitas personal agar bisa bersaing mendapatkan peluang kerja.

    Presiden Joko Widodo dalam satu kesempatan mengatakan, industri migas adalah ruang baru bagi anak-anak Papua. Kata Kepala Negara, hadirnya industri harus ditangkap sebagai peluang kompetitif. Artinya, anak anak Papua tak boleh lagi sekadar jadi pekerja ‘figuran’. Tetapi menjadi garda pada divisi-divisi vital.

    Baca juga:  Kontingen Papua Barat Resmi Dilepas ke Ajang Pomnas, Target 2 Medali

    Jokowi juga mengungkapkan, industri migas harus berorientasi sosial-ekonomi. Industri mampu mengubah kultur permisif masyarakat. Sekaligus menggairahkan pranata ekonomi rakyat. Jokowi memuji kehadiran industri migas di Papua Barat. Korporasi dipandang telah memberi kontribusi di hampir semua sisi kehidupan rakyat.

    “Sudah jadi semangat di awal kehadiran industri migas bahwa eksplorasi yang kita lakukan mesti menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat Papua. Dan sekarang kita sedang ke arah sana,” terang Jokowi.

    Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw, juga mengaku merasakan eksistensi industri migas selama ini. Kehadirannya telah banyak mengubah kehidupan masyarakat Papua Barat. Hanya saja dibutuhkan dukungan pemerintah daerah untuk mengoptimalisasi keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan industri migas. Dukungan itu berupa regulasi, peningkatan SDM hingga perubahan cara pandang masyarakat dalam menangkap peluang-peluang bernilai sosial ekonomi.

    Salah satunya yang tengah dikembangkan adalah upaya memajukan kawasan industri Onar di Distrik Sumuri, Teluk Bintuni. Pembangunan kawasan industri ini menjadi peluang baru untuk menyerap tenaga kerja lokal.

    Berdasarkan data, Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, menyiapkan lahan 50 hektare di kampung untuk proyek strategis nasional yang melibatkan hilirisasi gas alam cair (LNG) ini. Kawasan industri Onar terletak di luar kawasan hutan. Kawasan industri ini memiliki orientasi ekonomi yang sangat progresif di masa depan.

    Ini akan menjadi salah satu proyek strategis nasional yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat lokal. Di mana dengan konsep hilirisasi yang digalakkan pemerintah akan turut mendongkrak objek objek ekonomi daerah.

    Karena itu, Bupati Petrus Kasihiw berharap masyarakat lebih terbuka dengan investasi di sektor ini. Sebab dengan masuknya investasi akan memberi efek konkret pada ekonomi marginal. Ia mengakui bahwa pola pikir yang tertinggal dari sebagian kelompok masyarakat masih menjadi faktor lambatnya pergerakan investasi.

    Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat mulai meninggalkan pola pikir konvensional. Ini yang membuat iklim investasi di Papua Barat sekarang lebih terbuka.

    Diakui atau tidak, investasi sektor migas memang telah memberi andil dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Bahkan ekonomi kecil juga ikut terdampak. Di sektor sosial, masyarakat mengalami banyak perubahan cara pandang. Di mana mereka yang berada di usia produktif, lebih terbuka untuk bekerja di industri.

    Baca juga:  1.000 Lebih Pekerja Hulu Migas di Sorong Akan Dapatkan Vaksinasi Booster

    Salah satu dukungan Pemkab Teluk Bintuni adalah dengan mendirikan pusat pelatihan tenaga kerja industri migas semi-skill. Pusat pelatihan ini melibatkan 14 angkatan. Selanjutnya, pemerintah dan investor juga terikat komitmen untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal. Sehingga jelas ini menunjukkan manfaat dari investasi di kawasan industri.

    “Semua langkah itu bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan memajukan kawasan industri Onar sebagai potensi besar bagi masa depan Teluk Bintuni,” uja Petrus Kasihiw.

    OAP Harus jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

    Untuk bisa menjadi pekerja andal di industri migas, harus ditopang oleh skill, profesionalitas dan attitude. Selama ini, skill masih menjadi kendala utama minimnya masyarakat lokal yang terserap ke industri di divisi vital. Tetapi kondisi ini telah disiasati pemerintah daerah dengan menghadirkan pelatihan skill secara berkelanjutan.

    Ratusan anak Papua telah berhasil dididik dalam wadah itu. Dan mereka mampu terserap oleh industri. Tak hanya di Papua Barat, bahkan ada yang telah menembus dunia kerja di luar provinsi dan mancanegara.

    Apalagi, eksplorasi migas di Papua Barat masih terus dilakukan. Data pada Agustus lalu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan ada tiga dari 57 target pengeboran sumur eksplorasi 2023 berada di wilayah Provinsi Papua Barat Daya. Target pengeboran ini diestimasi meningkat dari realisasi 2022 yang hanya 42 sumur.

    Disebutkan, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Petrogas (Basin) Ltd sementara melakukan tajak sumur eksplorasi Riam-1 di Walio Barat, Kabupaten Sorong. Kegiatan eksplorasi Riam-1 sudah dimulai sejak 21 Juli 2023.

    Sumur eksplorasi dibor secara berarah (directional) menggunakan PBL Rig 3 (750 HP) dengan kedalaman akhir sumur 4.250 ftMD. Eksplorasi Riam-1 bermaksud untuk menguji sekaligus mengevaluasi potensi kandungan migas yang terdapat pada Formasi Kais.

    SKK Migas menyatakan, eksplorasi hanya bisa dilakukan jika mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Karena itu dibutuhkan kolaborasi dengan semua pihak agar target ke depan dapat direalisasikan.
    Pada akhirnya, kegiatan hulu migas akan berdampak terhadap pendapatan daerah melalui dana bagi hasil (DBH) baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

    Baca juga:  Tutup Konferensi Pemuda Katolik Se-Papua Barat, Ini Pesan Gubernur 

    Sebelumnya, Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara menjelaskan, SKK Migas dengan KKKS terus mengoptimalkan program pengeboran sumur eksplorasi di kawasan timur Indonesia, karena memiliki potensi migas terbesar saat ini. Pengeboran eksplorasi sumur Riam-1 di Blok Kepala Burung bertujuan menemukan sumber cadangan migas untuk mendukung pemenuhan kebutuhan nasional.

    Ke depan, menurut dia, kawasan Sorong akan semakin strategis karena telah memproduksi migas dalam jumlah besar dan merupakan salah satu kawasan tulang punggung produksi migas nasional. Potensi tersebut seiring upaya pemerintah mendorong hilirisasi hulu migas dan pertumbuhan industri dalam negeri pengguna gas, termasuk rencana pendirian pabrik pupuk di Sorong.

    Dengan semua orientasi ini, tampak jelas bahwa industri migas bisa membawa rakyat Tanah Papua pada kemakmuran yang dicita-citakan.

    Kuncinya satu, pemerintah harus terus mendorong lahirnya generasi dari anak anak Papua dengan skill mumpuni. Agar mereka bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

    Senada dengan itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif juga menyampaikan apresiasi atas kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) BP Berau. Di mana dalam program magang telah diberi ruang kepada anak-anak yang berasal dari Papua Barat. Komitmen bersama harus dicapai kata Arifin. Yakni pada 2029 mendatang, 85% tenaga kerja operator di Tangguh LNG berasal dari Papua.

    “Bahwa itu adalah target yang sedang kita upayakan. Karena kita ingin industri migas di Papua Barat benar benar hadir untuk kemakmuran dan kemaslahatan rakyat,” ujarnya.

    Arifin juga mengingatkan bahwa orientasi tidak hanya sampai di situ. Anak anak Papua tidak boleh berpuas diri dengan menjadi operator. Tetapi terus meningkatkan kemampuan diri agar menjadi ahli di bidang migas. Yang pada gilirannya akan menjadi pemikir untuk masa depan Tanah Papua.

    “Perusahaan-perusahaan migas juga kami dorong untuk dapat mendukung program pendidikan dan pelatihan tersebut melalui pemberian bantuan tenaga pengajar, fasilitas peralatan atau kesempatan untuk praktik di lapangan bagi para peserta. Hal ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan di daerah,” tutur Menteri Arifin. (Chatrine Pakonglean)

    Latest articles

    Kunjungi Fakfak, Ali Baham Minta Lintas Komponen Jaga Sinergi Jelang Pilkada

    0
    FAKFAK,Linkpapua.com - Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere bersama Tim Desk Pilkada berkunjung ke Kabupaten Fakfak. Ali Baham menegaskan, kunjungan ini dalam rangka...

    More like this

    Kunjungi Fakfak, Ali Baham Minta Lintas Komponen Jaga Sinergi Jelang Pilkada

    FAKFAK,Linkpapua.com - Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere bersama Tim Desk Pilkada berkunjung...

    Terbukti Korupsi, Mantan Plt Kepala BKPP Teluk Bintuni Divonis 4 Tahun Penjara 

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com – Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP)...

    Bawaslu Papua Barat ajak Media Terlibat Sukseskan Pilkada Serentak  

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Papua Barat menggelar Media Gathering bersama puluhan awak...