MANOKWARI, LinkPapua.com – Perwakilan Aktivis Anak Asli Amban (A-4), Markus Fatem, menyampaikan, Pileg 2024 akan menjadi ajang pertarungan bagi anak asli Amban. Ia berharap, anak Amban bisa merebut minimal satu kursi di DPRK Manokwari.
“Harapan saya bahwa pada Pileg 14 Februari 2024 harus menang dan kita harus bawa satu kursi untuk anak asli Amban. Itu harapan saya,” kata Markus, Minggu (3/12/2023).
Sekum DPP BMP21 Papua Barat itu mengakui, sejak 1985 belum satu pun anak asli Amban yang berhasil duduk di parlemen. Menurutnya, kegagalan itu bukan karena ketidakmampuan intelektual, tetapi karena lemahnya persatuan, terutama di kalangan anak-anak muda Amban.
“Dari sisi mental bersaing dan materi kami siap, tapi kita lemah dan sangat lemah di sisi persatuan atau kekompakan tim muda. Artinya, sumber daya alam kami siap, sumber daya manusia (manajemen pengelolaan) kita siap juga. Tapi, kita lemah dari sisi sumber daya persatuan atau kerja tim. Ini kita lemah,” ujarnya.
Karena itu, kata dia, pada pileg mendatang anak anak Amban harus kerja ekstra. Harus bersatu untuk menang.
“Kalau tidak, maka miris juga kita akan kewalahan dan kalah. Sebab, politik uang setiap pileg di wilayah terus merajalela,” bebernya.
Markus menjelaskan, sejarah mencatat terakhir kali ada anak asli Amban duduk di DPRK Manokwari adalah mendiang Onesimus Kambuaya (periode 1980-1985). Sejak itu, tak ada lagi putra Amban yang berhasil menembus parlemen.
“Beberapa dekade kita kosong, bahkah nihil perwakilan di DPRK Manokwari. 2024 saya kira jadi momentum untuk mengulang sejarah itu,” kata Markus.
Menurut Markus, DPP BMP21 Papua Barat memberikan dukungan secara penuh kepada caleg milenial yang merupakan putra Amban pada Pileg 2024.
Mereka di antaranya Jorgen Ligion Mandacan (PAN), Frengky Engelbertus Mandacan (Gerindra), George C. Mayor (Partai Ummat), dan Alexander Wihyawari (PSI). Selain itu, ada juga Paul Sawen (Partai Ummat), Steven Lowedyck Mandacan (Partai Buruh), dan Otniel Wutoy (PKN).
Untuk meloloskan mereka ke parlemen, kata Markus, pihaknya akan membentuk tim yang bernama KECAP PUMA atau Koalisi Elegan Caleg Pemuda–Persatuan Untuk Masyarakat Amban). Tim ini disokong 7 kepala suku di tanah Amban.
“Tim ini terbentuk sebagai wujud keseriusan kami meloloskan anak asli Amban ke DPRD. Kami yakin mereka adalah putra putra terbaik dan akan merepresentasi harapan masyarakat Amban,” imbuhnya. (*/Red)