TAMBRAUW, Linkpapua.com – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Perwakilan Papua Barat menyoroti minimnya sarana dan prasarana (sapras) pendidikan di Sekolah Dasar Instruksi Presiden Nomor 36 (SD Inpres 36) Desa Wau, Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw.
“Tujuh puluh tujuh tahun sudah Indonesia merdeka, tentunya menjadi tanggung jawab negara dan pemerintah sepenuhnya untuk memajukan pendidikan bagi generasi emas bangsa papua. Minim fasilitas sarana dan prasarana pendidikan ini yang jadi sorotan kami di Papua Barat,” ucap Markus Fatem, aktivis KontraS Papua Barat, dalam keterangan persnya, Selasa (6/9/2022).
Anggota KontraS Papua Barat itu menyoroti minimnya sarpras, seperti meja, kursi, papan tulis, MCK sekolah, serta rumah guru dan ATK.
“Kendala yang dihadapi warga di Desa Wau, yaitu masih minim sarana prasarana pendidikan, termasuk tenaga guru dan perumahan guru,” kata Fatem.
Menurut Fatem, saat Indonesia dikatakan sebagai negara berkembang dan sejahtera, masih ada warga negara–khususnya di Papua Barat–tidak mendapatkan pelayanan dan akses publik secara layak.
“Total jumlah penduduk di Desa Wau ada mencapai 432 jiwa yang dibagi dalam dua kampung, yakni Wau dan Weyah. Mereka sangat kesulitan akses pendidikan dan kesehatan,” ungkap Fatem. (LP2/Red)