25.2 C
Manokwari
Minggu, April 27, 2025
25.2 C
Manokwari
More

    KONI Panggil Orang Tua-Atlet Galanita, Beri Alasan Berhentikan Apples

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapuabarat.com – Kisruh pergantian Apples Tecuari sebagai pelatih kepala cabang sepak bola wanita PON Papua Barat masih berlanjut. Para pemain Galanita hingga kini masih mengancam akan mundur.

    Menyikapi persoalan ini, KONI melakukan mediasi sekaligus pertemuan bersama orang tua dan para pemain Galanita. KONI menempuh upaya mediasi agar ada titik temu secepatnya.

    Ketua Harian Koni Papua Barat, Daud Indou mengatakan, persoalan ini semestinya bukan diselesaikan di tingkat KONI. Hal ini harusnya bisa diselesaikan di tingkatan Asprov.

    “Saya lihat persoalan ini cukup panjang, maka hari ini para atlet dan orang tua kita panggil menyikapi pernyataan sikap oleh para atlet,” kata Daud Indou, Selasa (2/3-2021).

    Daud Indou kembali menegaskan bahwa, persoalan ini harusnya diselesaikan di tingkatan Asprov Papua Barat, bukan di KONI. Dengan harapan Asprov mampu menyelesaikan hal ini antara pelatih dan juga atlet. Sebab kata dia, ini antara suka dan tidak suka di kubu Asprov pelatih.

    Dia menyebutkan, semua cabang olahraga juga pelatih dan atlet tidak ada persoalan dengan KONI. KONI pada prinsipnya tidak pernah mengintervensi.

    “Sebab kami merasa bangga karena kekompakan antara pelatih dan atlet selama ini sehingga bisa lolos ke PB-PON,” jelasnya.

    Baca juga:  Ibu dan Anak jadi Korban Meninggal Dunia di Pantai Undi akibat terseret Arus

    Kendati demikian, kata Daud Indou, ada pergolakan internal di cabor Galanita ini. Sehingga beberapa waktu silam KONI menyikapi dengan memberhentikan pelatih kepala, Apples Tecuari.

    “Yang menjadi pertimbangan karena dari sisi manejemen, misalnya surat menyurat kami dari Asprov lain, tetapi surat dari pelatih kepala justru lain. Seharusnya secara hirarki pelatih menyampaikan data kepada Asprov lalu kemudian dari Asprov mamenyurati KONI,” bebernya.

    “Lalu kalau persoalan seperti ini, data mana yang kami (KONI ) pakai untuk mengirim ke PB PON, sementara waktu terus berjalan dan tanggal 15 Maret besok merupakan batas akhir memasukan data para atlet,” jelasnya.

    Dia mengakui bahwa Tim IT Koni Papua Barat hingga saat ini belum bisa menginput data atlet Galanita ke PB PON lantaran mispersepsi yang terus dibangun.

    “Bagaimana barang ini jalan kalau antara pelatih tidak sejalan dengan asisten pelatih dan pengurus Asprov bahkan dengan manajer,” bebernya.

    Maka menurutnya langkah yang diambil KONI sudah tepat. Ini untuk menyelamatkan atlet yang selama ini telah berlatih untuk mempersiapkan diri. KONI sendiri berjanji dalam waktu dekat akan memberi keputusan apakah Apples akan dipanggil kembali melatih ataukah tetap diberhentikan.

    Baca juga:  1.600 Atlet Bersaing di Piala Esports Pj Gubernur Papua Barat Season 2

    Seperti diketahui atlet Galanita mengajukan keberatan dan protes kepada KONI terkait pemberhentian Apples Tecuari dari kursi pelatih kepala. Para atlet mengancam mogok latihan.

    Para atlet bahkan mengancam ramai-ramai mengundurkan diri jika Apples Tacuari tidak diakomodir kembali. Hal ini terungkap saat pertemuan para atlet dan orang tua bersama KONI.

    “Apa yang lakukan itu merupakan kesadaran kami sendiri, sebab kami merasa pelatih selama ini baik” ujar salah satu atlet dalam pertemuan tersebut.

    Pihak KONI Papua Barat berjanji dalam waktu dekat akan memutuskan apakah Apples Tacuwari dipanggil kembali atau tetap diganti.

    Jelang pelaksanaan PON XX Papua tahun 2021, publik dikejutkan dengan penggantian pelatih kepala cabang olahraga (cabor) sepakbola wanita Papua Barat, Apples Tecuari. Sebagai bentuk protes atas penggantian Apples, sejumlah pemain mogok latihan.

    Salah satu perwakilan pemain, Oktovina Awairaro mendesak agar Apples dikembalikan. Mereka siap menerima risiko dicoret dari tim.

    “Kami tidak akan latihan bahkan siap dicoret sebagai pemain sepakbola wanita Papua Barat jika bapak Apples diganti sebagai pelatih,” ungkapnya, Senin (1/3/2021).

    Baca juga:  Pj Gubernur Ali Baham Kukuhkan 36 Paskibraka Papua Barat

    Pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang tersebut mengatakan, alasan para pemain ingin tetap dilatih oleh Apples Tecuari karena mantan pemain timnas Indonesia itu dianggap memiliki kemampuan hingga berhasil meloloskan cabor sepakbola wanita ke PON.

    “Kami pemain yang membawa tim sepakbola wanita lolos ke PON sehingga berhak memilih siapa pelatih yang akan melatih kami di PON. Selama ini pola latihan, teknik latihan yang diberikan oleh pelatih sangat profesional tidak seperti pelatih-pelatih yang sebelumnya. Apalagi bapak Apples tidak hanya seorang pelatih tetapi juga bisa menjadi sosok orang tua bagi kami. Termasuk mengajarkan firman Tuhan sehingga jika terjadi masalah tidak pernah gegabah dalam menyelesaikannya,” jelas dia.

    Awairaro yang mewakili para atlet lainnya secara tegas mengatakan sikap yang diambil ini tanpa ada hasutan atau paksaan dari pihak lain. Tetapi merupakan kesadaran sendiri.

    KONI Papua Barat sendiri pasca memberhentikan Apples Tecuari sebagai pelatih kepala belum menentukan pelatih baru yang akan menggantikan Apples Tecuari. (LPB3/red)

    Latest articles

    Kardinal Ignatius Suharyo Wakili Indonesia Ikuti Konklaf Pemilihan Paus di Vatikan

    0
    JAKARTA, LinkPapua.com – Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, akan mewakili Indonesia dalam Konklaf atau pemilihan Paus baru di Vatikan. Dia dijadwalkan bertolak...

    More like this

    Kardinal Ignatius Suharyo Wakili Indonesia Ikuti Konklaf Pemilihan Paus di Vatikan

    JAKARTA, LinkPapua.com – Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, akan mewakili Indonesia dalam...

    Tim Gabungan Masuki Zona Merah KKB Cari Iptu Tomi, Sisir Sungai-Tembus Hutan dan Rawa

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Tim gabungan menyisir Zona Merah yang rawan Kelompok Kriminal Bersenjata...

    Wagub Papua Barat soal Ubah Nama Bandara Rendani: Harus Disepakati Semua Pihak

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Wakil Gubernur (Wagub) Papua Barat, Mohamad Lakotani, menyebut perubahan nama Bandara...