MANSEL, linkpapua.com– Kapolres Manokwari Selatan AKBP Yulianor Abdi memfokuskan dua program dalam mendorong kinerja Polri. Dua program itu yakni pemberdayaan masyarakat dan peningkatan SDM personel.
AKBP Yulianor Abdi mengatakan, dua program ini memiliki urgensi yang sama. Pemberdayaan masyarakat kata dia, adalah upaya Polri dalam membangun sinergitas dengan warga agar terjalin interaksi humanis.
“Pendekatan ini yang digunakan dalam membangun hubungan dengan masyarakat. Kami ingin Polri menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Manokwari Selatan. Sebaliknya, kita tumbuhkan kesadaran pada masyarakat bahwa mereka juga harus ikut bertanggung jawab dalam menjaga sistem sosial dan kamtibmas di wilayahnya,” jelas Yulianor Abdi.
Menurutnya, dengan upaya pemberdayaan ini, nilai-nilai harmoni di masyarakat akan tumbuh. Akhirnya kata Yulianor, dari semangat itu tercipta lingkungan yang aman dan terjaga.
“Yang kita dorong adalah kesadaran sosial masyarakat. Kita rangkul mereka. Sehingga terjalin hubungan humanis yang sejuk antara Polri dan masyarakat,” kata Yulianor Abdi.
Adapun wujud interaksi Polri dan masyarakat Manokwari Selatan salah satunya dengan melakukan bakti sosial. Baksos Polres Mansel dilaksanakan dengan melibatkan semua elemen. Mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, tokoh adat, hingga kaum perempuan.
AKBP Yulianor Abdi mengemukakan, baksos bukan hanya sebatas kegiatan amal, tapi juga jadi perekat di masyarakat.
Dalam mendorong pemberdayaan masyarakat, Yulianor juga senantiasa melibatkan Persatuan Bhayangkari Manokwari Selatan dalam kegiatan baksos.
Kata dia, Bhayangkari punya peran sentral di masyarakat terutama dalam kegiatan-kegiatan sosial.
“Kita tahu Bhayangkari punya interaksi yang luas sampai ke mama-mama Papua. Lewat Bhayangkari lah kita bisa merangkul kaum perempuan agar mereka terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial,” jelasnya.
Dalam baksos bersama Ketua Bhayangkari, berbagai kegiatan amal dilakukan. Di antaranya pengobatan gratis, pemberian bantuan sembako bagi lansia dan makanan sehat bergizi bagi anak stunting.
Selain baksos, Yulianor juga memuji berbagai inovasi yang dilakukan Bhayangkari. Di mana lewat berbagai program, Bhayangkari berhasil melakukan pembinaan SDM berkelanjutan di Mansel.
“Bhayangkari punya progres kegiatan yang patut dibanggakan. Salah satunya pada HKGB Ke-72 tahun 2025 lalu, Bhayangkari menggelar pelatihan MC dan publik speaking. Lalu ada ceramah kesehatan bagi pengurus, bakti sosial berupa kunjungan ke anak stunting serta pengobatan gratis. Semua ini langsung dirasakan manfaatnya oleh kader Bhayangkari dan juga masyarakat luas,” papar Yulianor Abdi.
Ia berharap, kegiatan baksos bisa dilakukan berkesinambungan. Sekaligus menyentuh lebih luas ke masyarakat pelosok.
Membangun SDM Personel di Polres Mansel
Misi utama kedua AKBP Yulianor Abdi adalah membentuk SDM personel Polres Mansel yang kompetitif dan memahami semangat presisi. Dengan SDM yang berkualitas, personel akan menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat dengan baik.
“Sebab hanya dengan personel yang punya kompetensi dan SDM yang mampu memberi pelayanan kepada masyarakat. Karena itu, SDM personel harus terus ditingkatkan,” katanya.
Dikatakan AKBP Yulianor Abdi, personel yang menunjukkan kualitas kinerja yang baik, akan diganjar dengan reward. Sebaliknya, bagi mereka yang melanggar disiplin dan etik, akan dijatuhi sanksi tegas.
“Sehingga antara penghargaan dan sanksi itu berjalan seiring. Personel dengan kinerja baik akan menerima reward, yang melakukan pelanggaran akan disanksi,” jelasnya.
Tujuannya apa, kata AKBP Yulianor Abdi, agar karakter personel Polri yang humanis, melindungi dan mengayomi benar-benar dirasakan masyarakat. (LP1/red)