TELUK BINTUNI,LinkPapua.com– Ketua Kerukunan Keluarga Seram Bagian Timur (KKSBT) Teluk Bintuni, M Saleh Wajo mengecam tindakan kekerasan terhadap seorang perawat di RSUD Bintuni oleh keluarga pasien. Saleh meminta aparat kepolisian melakukan proses hukum terhadap pelaku.
“Kami marah, dan kami kecam keras tindakan semena-mena ini. Kami dari pihak keluarga besar korban menyayangkan pemukulan yang tejadi kepada warga adat kami. Apalagi beliau sedang menjalani tugasnya sebagai tenaga medis di RSU,” ujar Saleh kepada wartawan di Polres Teluk Bintuni, Jumat (30/8/2024).
Menurut Saleh, tindakan kekerasan tak bisa ditolerir. Apalagi terhadap seorang perawat yang menjalankan tugas kemanusiaan.
“Kami berharap agar aparat kepolisian, dapat memproses secara hukum pelaku. Polisi harus serius menangani kasus kekerasan ini. Hukum harus ditegakkan,” ketus Saleh.
Korban kekerasan, Ardi Kiliwouw dipukul seorang keluarga pasien saat menjalankan tugas RSUD Bintuni. Saat itu korban tengah memeriksa pasien,
“Saya dipukul di kepala bagian belakang. Padahal saya sedang melakukan tindakan medis rutin yakni mengecek tekanan darah dari pasien yang baru dipindahkan ke ruang Isolasi tempat saya bertugas” jelasnya,
Saat tengah memeriksa pasien, salah seorang keluarga pasien tak terima keluarganya dipindahkan ke ruang isolasi.
“Saya sampaikan bahwa prosedural pemindahan, silakan kepada pihak manajemen RSU, bukan kepada perawat. Tapi pelaku malah mengamuk,” terang Ardi.
Akibat penganiayaan itu, Ardi mengaku mengalami pusing dan trauma.
Saat berita ini dirilis, korban yang didampingi keluarga dan pihak RSUD, sedang menjalani mediasi dengan pelaku di Polres Teluk Bintuni. (LP5/red)