26.3 C
Manokwari
Jumat, November 22, 2024
26.3 C
Manokwari
More

    Keren! Petani dan Peternak di Distrik Mansi Ubah Limbah Ternak Jadi Biogas

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Tim Hibah Riset Desa Fakultas Peternakan Universitas Papua (Fapet-Unipa) mengadakan pelatihan pengolahan kotoran ternak menjadi sumber energi alternatif biogas. Pelatihan diberikan kepada anggota kelompok tani-ternak Meyah-Jawa (MeJa) di Kampung Kali Merah, Distrik Masni.

    Pelatihan dilakukan sejak bulan Januari Hingga Mei 2022 pada kelompok tani-ternak MeJa yang beranggotakan sebanyak empat orang petani-peternak yang merupakan campuran orang asli Papua dan non-Papua.

    Dengan menggunakan areal seluas 15 hektare, anggota kelompok tersebut memelihara 125 ekor sapi bali dengan pola pemeliharaan ekstensif.

    Pelatihan ini juga diikuti lima orang mahasiswa Fakultas Peternakan yang sedang mengikuti kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Yaitu belajar di luar kampus selama selama satu semester.

    Baca juga:  Berpamitan ke ASN, ini pesan Rumbekwan

    Ketua tim, Budi Santoso, mengatakan kegiatan instalasi/perakitan digester dilakukan pada 22 Januari 2022. Kemudian pengambilan biogas pada 19 Februari 2022.

    Kegiatan pendampingan ini akan dilakukan sampai Mei 2022. Dia berharap setelah pendampingan selesai, anggota kelompok dapat melanjutkan pengoperasian digester ini dengan cara mengisi substrat kotoran ternak dan mengambil limbah padat/cair secara rutin, sehingga produksi biogas dapat dipertahankan.

    “Pelatihan tersebut adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anggota kelompok untuk memanfaatkan kotoran ternak menjadi energi terbarukan dalam bentuk biogas. Selain itu tujuan kegiatan ini untuk menerapkan konsep peternakan yang ramah lingkungan (zero waste),” ungkapnya.

    Baca juga:  Sepanjang 2022, Nihil Kasus Babi Mati Akibat ASF di Manokwari

    Kegiatan yang dilakukan meliputi sosialisasi, perakitan biodigester dan kompor gas, demonstrasi penggunaan digester dan kompor gas. Selain menghasilkan gas yang dapat dimanfaatkan untuk menyalakan kompor, hasil dari proses dekomposisi kotoran ternak juga dihasilkan limbah berupa pupuk cair dan pupuk padat.

    Kegiatan yang dilakukan untuk setiap 2 (dua) hari sekali diperoleh 1 balon gas yang dapat digunakan untuk memasak selama 1,5 jam. Saat ini ada 4 keluarga yang telah memanfaatkan produksi biogas tersebut.

    Baca juga:  Polresta Manokwari Bongkar Sindikat Togel, Seorang Bandar Ditangkap

    “Bahan kotoran sapi segar/fresh pada awal pengisian sekitar 200 kg yang dicampur air dengan perbandingan 1 : 1. Setelah tiga minggu dilakukan pengisian setiap 2-3 hari sekali dengan jumlah 30 kilogram bahan segar,” jelasnya.

    Pada kegiatan tersebut, Tim Fakultas Peternakan memberikan bantuan 1 unit digester dengan kapasitas 1 m kubik dan 4 set kompor gas dan balon penampung gas. Ketua Tim menjelaskan bahwa pengisian kotoran ternak ke dalam digester dilakukan tiap dua hari sekali. Bersamaan pengambilan balon yang telah terisi gas untuk dihubungkan ke kompor. (LP9/Red)

    Latest articles

    BPK RI Papua Barat: Tak Semua Data Boleh Dibuka ke Media...

    0
    MANOKWARI,Linkpapua.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Papua Barat menggelar sharing session dengan kalangan media massa di gedung BPK Papua Barat, Manokwari, Kamis...

    More like this

    Jadi Jurkam HERO, Zulfikar Sadikin: Kota Manokwari akan Segera Terwujud

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Politisi partai Golongan Karya (Golkar) Zulfikar Arse Sadikin menjadi salah satu juru...

    Bawaslu Sebut Ratusan TPS di Papua Barat Masuk Kategori Rawan

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Papua Barat memetakan titik-titik tempat pemungutan suara...

    Ribuan Massa “Banjiri” Kampanye Akbar HERO Di Prafi 

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Calon Kepala Daerah Manokwari Hermus Indou-Mugiyono (HERO) menggelar kampanye akbar di lapangan...