28.1 C
Manokwari
Senin, Maret 31, 2025
28.1 C
Manokwari
More

    Kejari Kembalikan Barang Sitaan Cacat, Penasihat Hukum Bryan Tanbri Tuntut Ganti Rugi

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Penasihat hukum Bryan Tanbri, Rustam, menuntut ganti rugi pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Teluk Bintuni atas banyaknya barang bukti yang rusak alias cacat saat dikembalikan kepada Bryan Tanbri selaku pemilik barang.

    “Kami tentunya akan menuntut ganti rugi melalui gugatan. Rusaknya barang bukti itu karena kelalaian mereka (Kejari Teluk Bintuni) dalam menjaga dan memelihara barang yang berada dalam pengawasannya,” kata Rustam saat dikonfirmasi Linkpapua.com, Kamis (16/9/2021).

    Rustam menjelaskan, langkah-langkah tersebut akan ditempuh pihaknya jika tidak ada itikad baik dari Kejaksaan sebagai institusi hukum, mengganti seluruh kerusakan dari barang bukti berupa minuman beralkohol (minol) jenis bir sebanyak 2.605 karton.

    “Kerusakan itu bagi saya adalah permasalahan pelik. Jika tidak diganti, maka tentunya gugatan perdata kita layangkan karena ada kerugian materiel di sana,” ujar Rustam. “Untuk barang yang hilang dan tidak mau dipertanggungjawabkan, maka kita buat laporan ke Bareskrim Polri atas dugaan penggelapan,” katanya lagi.

    Baca juga:  Kapolres Teluk Bintuni Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kampung Stenkool 1

    Rustam melanjutkan, apa pun dalih pihak Kejari Teluk Bintuni tentang hilang atau rusaknya barang bukti bernilai miliaran rupiah itu, tidaklah dapat dibenarkan. Sebab, berdasarkan putusan pengadilan kala itu, pengawasan, penjagaan, dan pemeliharaan barang bukti berada di bawah tugas dan tanggung jawab Kejari Teluk Bintuni.

    Parahnya, Kejari Teluk Bintuni menitipkannya di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperndagkop) Teluk Bintuni. Seharusnya, kata Rustam, barang bukti dititipkan di Rumah Penitipan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Manokwari, Polres Teluk Bintuni atau di kantor bank pemerintah.

    Rustam menjelaskan, terkait pengelolaan penyimpanan benda sitaan, mengacu pada Pasal 44 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang mengatur bahwa benda sitaan disimpan dalam rumah penyimpanan benda sitaan negara.

    Penyimpanan benda sitaan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan tanggung jawab atasnya ada pada pejabat yang berwenang sesuai dengan tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan dan benda tersebut dilarang untuk dipergunakan oleh siapa pun juga.

    Baca juga:  Petrus-Matret Pamer Dermaga Tofoi: Pusat Ekonomi Baru Bintuni

    Selama belum ada Rupbasan di tempat bersangkutan, maka penyimpanan benda sitaan dapat dilakukan di kantor kepolisian, kejaksaan, pengadilan atau di gedung bank pemerintah, dan dalam keadaan memaksa dapat disimpan di tempat semula benda itu disita.

    “Ketentuannya ada, jadi jelas, dan sekarang barang bukti yang harusnya dikembalikan kepada klien saya, Bryan Tanbri sebagai pemilik barang sebagaimana putusan Mahkamah Agung, tidak dapat dilakukan,” ujar Rustam. “Kenapa tidak, karena kami menolak menerima barang cacat. Diambil dalam keadaan baik-baik, maka kembalikan dalam keadaan baik pula,” katanya lagi.

    Eksekusi pengembalian barang bukti tersebut dilakukan berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor: 2397 K/Pid.Sus/2020, dalam kasus perdagangan Minuman Beralkohol di Kabupaten Teluk Bintuni, dengan terdakwa Bryan Tanbri selaku pimpinan PT Mutiara Utama Papua.

    Baca juga:  Hasil Audit Dugaan Korupsi Pembangunan Pasar Rakyat Babo Keluar, Pekan Depan Kejari Tetapkan Tersangka

    Dalam amar putusan pada peradilan tingkat pertama, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Manokwari, Saptono, kala itu menyatakan terdakwa Bryan Tanbri terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan Jaksa Penuntut umum, tetapi tidak dapat dipidana karena bukan merupakan perbuatan tindak pidana.

    Terdakwa Bryan Tanbri dilepaskan dari segala tuntutan hukum, memulihkan hak-hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya, dan menetapkan seluruh barang bukti yang telah disita untuk perkara tersebut, dikembalikan kepada pemiliknya masing-masing.

    Selain mengembalikan dokumen berupa akta pendirian perusahaan, Kejari Teluk Bintuni juga diharuskan mengembalikan 2.605 bir yang terdiri dari 481 karton bir hitam jenis ukuran 320 mililiter, 145 karton bir putih ukuran 500 mililiter, dan 1.979 karton bir putih ukuran 320 mililiter kepada Bryan Tanbry. (LP7/Red)

    Latest articles

    Mugiyono jadi Khotib Salat Idul Fitri 1446 H di lapangan Kodim...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Wakil Bupati Manokwari Mugiyono menjadi khotib pada Salat Idul Fitri 1446 H atau Senin 31/3/2025) di lapangan Kodim 1801/Manokwari. Dalam momentum tersebut dengan...

    More like this

    Pawai Takbir Lebaran Idulfitri, Bupati Bintuni Ajak Warga Pererat Silaturahmi

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, mengajak masyarakat untuk mempererat silaturahmi...

    Bupati Teluk Bintuni Tinjau Distrik Tomu, Warga Keluhkan Rumah Tak Layak Huni

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Warga Distrik Tomu, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, mengeluhkan kondisi...

    Pertama Kali, Rutan Bintuni Berikan Remisi Idulfitri dan Nyepi Bersamaan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Untuk pertama kalinya, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Bintuni, Papua...