TELUK BINTUNI , LinkPapua.com – Populasi HIV/AIDS di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, kini mencapai angka 799 kasus. Wakil Bupati (Wabup) Matret Kokop menyampaikan keprihatinan dan berharap ini menjadi consern bersama.
Hal itu diutarakan Wabup Matret pada seminar tentang dampak HIV/AIDS terhadap masa depan generasi muda di Gedung Women Center, Distrik Bintuni, Sabtu (2/12/2023). Seminar diprakarsai gabungan tokoh pemuda Teluk Bintuni.
Seminar digelar dalam rangka Hari HIV/AIDS Sedunia 2023. Seminar menampilkan narasumber dr. Amira dan Yeremi Manibuy. Peserta adalah para pelajar SMP dan SMA se-Distrik Bintuni, Menimeri, serta berbagai komunitas pemuda.
Wabup Matret menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan para pemuda. Menurutnya, ini adalah upaya konkret dalam mencegah HIV/AIDS di kalangan pemuda.
“Saya ingatkan kepada kita semua bahwa HIV/AIDS di Teluk Bintuni sudah meningkat. Semula hanya 700, sekarang mencapai angka 799 orang. Saya berharap segera ditangani walaupun penanganannya sangat berat serta tidak mudah,” ujarnya.
Wabup Matret juga berpesan pada generasi muda dan pelajar agar menjauhi pergaulan bebas atau free sex. Sebab, kata dia, pergaulan bebas akan menghancurkan masa depan generasi.
“Saya sudah sampaikan bukan hanya di sini, tetapi juga di gereja dan masjid agar orang tua memberikan pemahaman pada anak-anak. HIV/AIDS harus ditangani bersama,” katanya.
Ketua panita pelaksana, Hosana Fimbay, menyampaikan seminar ini diinisiasi komunitas Gabungan Pemuda 7 Suku yang ada di Teluk Bintuni. Menurutnya, ini adalah wujud kepedulian kepada generasi muda..
“Ini akan menjadi tolok ukur dalam pencengahan HIV/AIDS kepada generasi muda dan pelajar di Teluk Bintuni agar generasi muda sadar akan bahaya HIV/AIDS yang semakin tinggi,” tuturnya.
Hosana mengapresiasi Dinas Kesehatan serta semua organisasi pemuda yang telah menunjukkan peran aktif sehingga seminar bisa dilaksanakan. (LP5/Red)