Mansel,linkpapua.com- Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan meletakkan batu pertama pembangunan gedung serbaguna dan tempat wudhu Masjid Baitul Kautsar Oransbari, Senin (7/3/2022). Kegiatan ini turut dihadiri jajaran forkopimda.
Hadir di antaranya Wakil Bupati Wempi Welly Rengkung, Dandim/1808 Mansel
Letkol Inf Boby Marsusitani dan Kapolres Mansel AKBP Tolopan T Simanjuntak. Hadir pula tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
Pembangunan gedung ini merupakan upaya meningkatkan serta memperluas jangkauan pelayanan masjid. Bukan hanya bagi jemaah, namun fasilitas di areal ini juga diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Gubernur Dominggus menegaskan bahwa bagi pemerintah layanan keagamaan merupakan hal pokok yang juga menjadi prioritas. Ia berharap agar seluruh umat beragama senantiasa menjaga dan meningkatkan nilai-nilai toleransi.
Hal yang sama disampaikan Wakil Bupati Manokwari Selatan Wempi Welly Rengkung. Wabup mengemukakan, pemerintah daerah akan mendukung proses pembangunan yang sedang berjalan itu.
Wempi juga menyampaikan apresiasinya kepada warga yang sudah mengambil bagian dalam proses pembangunan gedung dan tempat wudhu ini.
“Seyogianya memang harus berjalan demikian, antara pemerintah dan warga harus bergandeng tangan bahu membahu dalam melaksanakan suatu program pembangunan. Pemerintah menjalankan perannya dan masyarakat mengambil perannya sesuai dengan batas-batas kemampuan yang dimiliki,” kata Wempi.
Ketua panitia pembangunan Ahmad Amir, mengatakan, dukungan pemerintah daerah baik Kabupaten Manokwari Selatan maupun pemerintah provinsi sangat terasa bagi para jemaah di Masjid Baitul Kautsar ini.
“Seperti yang kami catat bahwa peletakan batu pertama pembangunan Masjid Baitul Kautsar ini dilakukan oleh bapak Dominggus sendiri yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati Manokwari, dan saat ini di sela-sela padatnya kegiatan bapak juga masih bersedia untuk hadir meletakkan batu pertama pembangunan gedung serba guna ini,” kata Amir dalam laporannya.
Lebih lanjut Amir menyampaikan bahwa untuk memenuhi permintaan pemerintah dalam rangka meningkatkan nilai toleransi maka dalam pembangunan gedung serba guna tersebut dalam perencanaannya tidak hanya mempertimbangkan kenyamanan para jemaah dalam menjalankan ibadah, tapi juga penyediaan fasilitas yang nyaman bagi warga yang hendak beristirahat di halaman gedung.
“Seperti kita ketahui bahwa Mansel merupakan daerah transit, banyak pengguna jalan lalu lalang di daerah kita, untuk itu dalam perencanaannya kita juga siapkan fasilitas untuk beristirahat, dan kamar kecil yang layak untuk dimanfaatkan. Ini terbuka bagi umum seperti halnya berlaku di masjid-masjid manapun,” katanya. (LP2/red)