JAKARTA, LinkPapua.com – Provinsi Papua Barat, khususnya Kabupaten Teluk Bintuni, patut berbangga atas prestasi yang diukir Kampung Banjar Ausoy. Kampung ini lolos ke tingkat nasional lomba desa dan kelurahan (Lomdeskel) 2023 yang digelar Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Termasuk Kampung Banjar Ausoy, Ditjen Bina Pemdes Kemendagri telah menetapkan 12 desa/kampung dan 12 kelurahan sebagai calon juara Lomdeskel 2023. Desa/kampung dan kelurahan tersebut berhak ke tahapan pemaparan calon juara.
Sebelumnya, Kampung Banjar Ausoy di antara 13.581 desa/kampung lain yang tersebar di seluruh tanah air, berhasil menunjukkan keunggulannya di wilayah IV yang mencakup Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Dalam paparannya di hadapan dewan juri di Gedung Bina Pemdes Kemendagri, Jakarta, Rabu (9/8/2023), Kepala Kampung Banjar Ausoy, Sudirman, menggambarkan progres signifikan yang telah dicapai wilayah pemerintahannya.
Pencapaian ini merupakan hasil dari kepemimpinan visioner Sudirman yang lebih mengedepankan aksi nyata daripada sekadar retorika serta menghadirkan perubahan positif yang berdampak nyata pada kemajuan kampung.
Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, turut berbagi kebahagiaan atas keberhasilan yang diraih Kampung Banjar Ausoy. Ia tidak lupa mengapresiasi dewan juri atas penilaian positif terhadap Kampung Banjar Ausoy.
Kasihiw juga tak lupa memuji kepemimpinan visioner Sudirman yang telah membawa Kampung Banjar Ausoy menjadi contoh yang inspiratif, terutama dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.
Ia menjelaskan kampung ini telah berhasil bertransformasi dari kampung transmigrasi menjadi kampung percontohan dengan fokus pada pemanfaatan lahan untuk kegiatan pertanian. Dukungan besar dari pemerintah dalam pembangunan infrastruktur serta fasilitas pendukung juga menjadi faktor kunci kesuksesan saat ini.
“Kampung Banjar Ausoy adalah kampung percontohan sejak pandemi Covid-19 dan juga menjadi lumbung pangan di Teluk Bintuni yang fokus pada pemanfaatan lahan untuk ladang persawahan. Pemerintah juga banyak mendukung pembangunan dan infrastruktur sarana dan prasarana untuk Kampung Banjar Ausoy,” ujarnya.
Kasihiw tak hanya berbicara tentang prestasi materiil, tetapi juga menjelaskan esensi kerukunan agama yang terjaga dengan baik di Papua Barat, khususnya di Teluk Bintuni.
“Kami telah menjadi contoh dalam kerukunan umat beragama. Dalam keanekaragaman agama, kami hidup dalam harmoni dan rukun. Ini telah kami bawa sejak zaman nenek moyang kami, menjadi ciri khas yang membentuk identitas kami,” paparnya. (LP5/Red)