BINTUNI, Linkpapua.com – Gelanggang Argosigemerai hadir sebagai salah satu ikon andalan warga Kabupaten Teluk Bintuni. Namun, sejak diresmikan pada 2021 lalu, area publik yang berlokasi di SP 5 Kampung Argosiegemerai, Distrik Bintuni Timur, ini tidak terawat dengan baik, bahkan terkesan jorok.
Salah satu warga setempat, Waluyo, yang bermukim di dekat Gelanggang Argosigemerai sangat menyayangkan hal itu. Menurutnya, tumpukan sampah jadi salah satu persoalan. Selain itu, hujan tiba genangan air ada di mana-mana.
“Sampah berserakan dibiarkan begitu saja dan tidak di bersihkan. Sangat mengganggu pemandangan. Kadang pada saat musim penghujan, genangan air di bangian depan tidak kunjung surut,” ucap Waluyo kepada Linkpapua.com, Kamis (23/6/2022).

Waluyo menyebut, Gelanggang Argosigemerai sebagai alun-alun kota yang dibangun oleh pemerintah seharusnya mendapat perhatian lebih. Namun, kata dia, Gelanggang Argosigemerai hanya terawat ketika ada momen penting.
Teranyar, di Gelanggang Argosigemerai berlangsung perhelatan resmi olahraga Pra Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia U-14 dan U-16 Bupati Cup pada 6-13 Juni. Selain itu, perayaan ulang tahun ke-19 Kabupaten Teluk Bintuni. Setelah gelaran acara selesai, hanya sampah berserakan yang terlihat.

Waluyo juga ketus karena lampu alun-alun yang menyala saat ada acara. Imbasnya, hal itu banyak dimanfaatkan oknum untuk berbuat aksi kriminal. “Lampu alun-alun tidak dinyalakan. Sangat disayangkan. Menjadi tempat miras bahkan ada perkelahian,” ucapnya.
Ia pun berharap ada perhatian dari pemerintah terkait hal ini. “Harapan saya kalau bisa fasilitas yang sudah dibangun agar dirawat dengan baik supaya apa yang dibangun tidak sia-sia dan benar-benar berdampak. Ada nilai ekonomi bagi lingkungan dan para pedagang,” tutur Waluyo. (LP5/Red)






